Pengaruh Pengangkatan Tungkai Terhadap Tekanan Darah

Benny, I Made Paulus ( 9910014 ) (2002) Pengaruh Pengangkatan Tungkai Terhadap Tekanan Darah. Undergraduate thesis, Universitas Kristen Maranatha.

[img]
Preview
Text
9110014_Abstract_TOC.pdf - Accepted Version

Download (256Kb) | Preview
[img] Text
9110014_Appendices.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (261Kb)
[img]
Preview
Text
9110014_Chapter1.pdf - Accepted Version

Download (162Kb) | Preview
[img] Text
9110014_Chapter2.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (1240Kb)
[img] Text
9110014_Chapter3.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (163Kb)
[img] Text
9110014_Chapter4.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (140Kb)
[img]
Preview
Text
9110014_Conclusion.pdf - Accepted Version

Download (94Kb) | Preview
[img]
Preview
Text
9110014_Cover.pdf

Download (129Kb) | Preview
[img]
Preview
Text
9110014_References.pdf - Accepted Version

Download (99Kb) | Preview

Abstract

Latar Belakang: Menurut hukum Frank-Starling untuk jantung, dalam batas-batas tertentu, jantung akan memompa semua jumlah darah yang memasukinya ( Venous Return ). Ini berarti bahwa dalam batas-batas tertentu, semakin banyak darah yang kembali ke jantung, maka semakin banyak pula darah yang dipompakan sewaktu sistol. Untuk memompa darah yang banyak tersebut, jantung memerlukan kuat kontraksi yang lebih besar sehingga menghasilkan tekanan yang lebih kuat. Mengangkat tungkai pada posisi berbaring berarti posisi tungkai lebih tinggi dari jantung sehingga gaya grafitasi yang bekerja terhadap darah pada tungkai lebih besar. Gaya tersebut sangat membantu proses arus balik vena, menyebabkan VR meningkat. Hal tersebut akan menyebabkan perubahan sistem hemodinamika. Tujuan : Ingin mengetahui pengaruh pengangkatan tungkai terhadap tekanan darah. Metode: Pada 10 orang mahasiswa FK UK yang berumur 18-22 tahun, dilakukan pengukuran tekanan darah sistol dan diastol pada posisi berbaring setelah istirahat 10 menit sebanyak 3 kali sampai didapat Tekanan Darah terendah. Kemudian dilanjutkan pengukuran yang sama tiap 1 menit setelah kedua tungkai diangkat pada posisi berbaring sampai didapat Tekanan Darah tertinggi. Analisis data memakai uji " t" yang berpasangan. Hasil : Tekanan darah pada posisi berbaring dengan kedua tungkai diangkat sebesar 123,3 I 80,4 mmHg, lebih tinggi dibanding Tekanan Darah sebelum dilakukan pengangkatan tungkai yaitu 112,8 / 74,5 mmHg.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Divisions: Faculty of Medicine > 10 School of Medicine
Depositing User: Perpustakaan Maranatha
Date Deposited: 30 Oct 2015 10:16
Last Modified: 23 Aug 2017 08:06
URI: http://repository.maranatha.edu/id/eprint/16537

Actions (login required)

View Item View Item