Penanganan Infeksi Plasmodium falciparum (Studi Pustaka)

Paramitha, Gian G. ( 9810098 ) (2002) Penanganan Infeksi Plasmodium falciparum (Studi Pustaka). Undergraduate thesis, Universitas Kristen Maranatha.

[img]
Preview
Text
9810098_Abstract_TOC.pdf - Accepted Version

Download (124Kb) | Preview
[img] Text
9810098_Appendices.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (209Kb)
[img]
Preview
Text
9810098_Chapter1.pdf - Accepted Version

Download (98Kb) | Preview
[img] Text
9810098_Chapter2.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (717Kb)
[img]
Preview
Text
9810098_Conclusion.pdf - Accepted Version

Download (93Kb) | Preview
[img]
Preview
Text
9810098_Cover.pdf

Download (101Kb) | Preview
[img]
Preview
Text
9810098_References.pdf - Accepted Version

Download (173Kb) | Preview

Abstract

Plasmodium falciparum adalah penyebab infeksi malaria tropika. Penyakit ini merupakan masalah kesehatan dunia yang cukup berarti, dengan angka kematian yang tinggi. Tingginya angka kematian disebabkan oleh timbulnya berbagai komplikasi dari penyakit ini, misalnya malaria serebral, gagal ginjal akut, anemia, hipoglikemia, infeksi bakteri sekunder, oedema pulmonum, dll. Keterlambatan atau tidak adekuatnya penanganan dari komplikasi ini dapat menyebabkan kematian penderita. Hal ini terjadi disebabkan oleh kurangnya pengetahuan tentang cara penanganan pasien yang terinfeksi Plasmodium falciparum Karya tulis ini bertujuan agar pasien yang terinfeksi Plasmodium falciparum dapat ditangani secara lebih tepat dan lebih baik. Obat-obat anti malaria diberikan dalam dosis yang sesuai, dengan mempertimbangkan keuntungan dan kerugiannya bagi pasien. Obat-obat tersebut diberikan untuk memberantas penyakit dan mencegah komplikasi. Anti malaria yang digunakan dalam terapi infeksi Plasmodium falciparum umumnya merupakan skizontosida darah. Sebagai pengobatan radikal, obat-obat tersebut dapat digunakan dalam kombinasi dengan Primakuin yang mempunyai efek anti gametosit. Derivat Tetrasiklin digunakan terutama untuk menangani infeksi bakteri sekunder, selain juga merupakan skizontosida lemah. Sebaiknya digunakan 2 macam obat dalam terapi untuk mencegah terjadinya resistensi, yaitu obat anti malaria yang bekerja cepat dikombinasikan dengan obat anti malaria yang bekerja lambat sehingga menghasilkan efek potensiasi. Penggunaan obat anti malaria pada pasien tanpa komplikasi berbeda dengan pasien dengan komplikasi. Anti malaria parenteral hanya diberikan pada kasus malaria berat atau muntah persisten. Pasien yang diduga menderita malaria berat hams segera dimasukkan ke rumah sakit, ditangani di UGD, selanjutnya dirawat di ICU, serta dimonitor secara cermat dan teratur. Tindakan penanganan malaria berat terdiri dari tindakan suportif, pemberian obat-obat anati malaria, exchange transfusi bila diperlukan, pemberian cairan dan nutrisi, penanganan khusus pada gangguan fungsi organ, monitoring terapi, dan follow up. Karena itu dirasa perlu untuk meningkatkan pengetahuan tentang manifestasi awal penyakit malaria, komplikasi, pengobatan dan penanganannya, serta melengkapi sarana di rumah sakit secara lebih memadai, untuk digunakan dalam penanganan malaria berat. Kita bahkan dituntut untuk mencari dan menemukan obat anti malaria baru yang lebih efektif

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Divisions: Faculty of Medicine > 10 School of Medicine
Depositing User: Perpustakaan Maranatha
Date Deposited: 28 Oct 2015 10:24
Last Modified: 22 Aug 2017 05:55
URI: http://repository.maranatha.edu/id/eprint/16405

Actions (login required)

View Item View Item