Parmawati, Erna ( 9810066 ) (2002) Aktivitas Antibakteri Bawang Putih (Allium sativum Linn.) Terhadap Beberapa Bakteri In Vitro. Undergraduate thesis, Universitas Kristen Maranatha.
|
Text
9810066_Abstract_TOC.pdf - Accepted Version Download (227Kb) | Preview |
|
Text
9810066_Appendices.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (202Kb) |
||
|
Text
9810066_Chapter1.pdf - Accepted Version Download (145Kb) | Preview |
|
Text
9810066_Chapter2.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (448Kb) |
||
Text
9810066_Chapter3.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (152Kb) |
||
Text
9810066_Chapter4.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (190Kb) |
||
|
Text
9810066_Conclusion.pdf - Accepted Version Download (103Kb) | Preview |
|
|
Text
9810066_Cover.pdf Download (133Kb) | Preview |
|
|
Text
9810066_References.pdf - Accepted Version Download (103Kb) | Preview |
Abstract
Latar Belakang: Selain sebagai bumbu masak, bawang putih dipercaya sebagai obat untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit antara lain, infeksi. Ternyata, khasiat bawang putih berhubungan erat dengan allicin yang dikandungnya yang mampu membunuh bakteri, jamur dan cacing. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri perasan bawang putih secara in vitro terhadap Staphylococcus aureus, Streptococcus pyogenes, Streptococcus viridans, Streptococcus pneumoniae, Corynebacterium diphteriae, Escherichia coli, Klebsiella, Salmonella typhi, Shigella dan Vibrio cholerae. Metode Penelitian dilakukan secara prospektif eksperimental sungguhan dan komparatif dengan metode difusi agar menggunakan cakram kertas sebagai pencadang menurut Kirby - Bauer. Hasil Penelitian Hasil percobaan menunjukkan bahwa rata-rata diameter hambatan pertumbuhan bakteri uji yang paling besar adalah 39,37 mm, yaitu C.diphteriae, sedangkan yang paling kecil adalah 11,87 mm, yaitu Klebsiella. Adapun urutan rata-rata diameter hambatan pertumbuhan bakteri uji dari yang terbesar sampai yang terkecil adalah Cdiphtheriae, Vcholerae, Shigella, E.coli, S.typhi, S.pyogenes, s.pneumoniae dan Klebsiella. Pada pengujian dengan S.aureus dan S.viridans tidak ada hambatan pertumbuhan, yang berarti bawang putih tidak efektif terhadap kedua bakteri tersebut. Kesimpulan : Perasan bawang putih mempunyai aktivitas antibakteri in vitro terhadap 8 bakteri uji, yaitu s.pyogenes, s.pneumoniae, C.diphtheriae, E.coli, Klebsiella, S.typhi, Shigella dan Vcholerae, dengan efektifitas terbesar terhadap C.diphtheriae dan terkecil terhadap Klebsiella serta tidak efektif terhadap 2 bakteri uji, yaitu S.aureus dan S.viridans. Saran : Perlu dicari tahu sifat hambatan allicin apakah bakterisidal atau bakteriostatik, berbagai sifat farmakologisnya, MIC nya, berapa konsentrasinya untuk pengujian sensitivitas dalam disc serta berapa diameter hambatan yang menunjukkan resisten atau sensitif Selain itu, perlu penelitian lebih lanjut mengenai kemampuan bawang putih sebagai immunomodulator yang menunjang sifat antimikrobanya sehingga dapat mengatasi infeksi secara lebih efektif
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions: | Faculty of Medicine > 10 School of Medicine |
Depositing User: | Perpustakaan Maranatha |
Date Deposited: | 23 Oct 2015 10:03 |
Last Modified: | 22 Aug 2017 05:13 |
URI: | http://repository.maranatha.edu/id/eprint/16209 |
Actions (login required)
View Item |