Kaniawati, Sofie ( 9710016 ) (2002) Efek Antipiretik Bawang Merah (Allium cepa Linn.) Terhadap Mencit Galur Swiss Webster. Undergraduate thesis, Universitas Kristen Maranatha.
|
Text
9710016_Abstract_TOC.pdf - Accepted Version Download (249Kb) | Preview |
|
Text
9710016_Appendices.pdf - Accepted Version Restricted to Registered users only Download (289Kb) |
||
|
Text
9710016_Chapter1.pdf - Accepted Version Download (165Kb) | Preview |
|
Text
9710016_Chapter2.pdf - Accepted Version Restricted to Registered users only Download (686Kb) |
||
Text
9710016_Chapter3.pdf - Accepted Version Restricted to Registered users only Download (163Kb) |
||
Text
9710016_Chapter4.pdf - Accepted Version Restricted to Registered users only Download (131Kb) |
||
|
Text
9710016_Conclusion.pdf - Accepted Version Download (95Kb) | Preview |
|
|
Text
9710016_Cover.pdf Download (142Kb) | Preview |
|
|
Text
9710016_References.pdf - Accepted Version Download (124Kb) | Preview |
Abstract
Latar Belakang : Sekarang ini dimasyarakat telah banyak diketahui adanya tanaman obat yang bermanfaat dalam mengobati penyakit. Salah satunya bawang merah yang digunakan sebagai obat altematif antipiretik dengan cara dibalurkan. Tujuan : Ingin mengetahui efek antipiretik pada bawang merah. Metode Penelitian : Pada penelitian ini, mencit didemamkan dengan carn penyuntikan vaksin KOTIP A pada salah satu paha secara intramuskuler. Pada hari ketiga dilakukan penyuntikan ulang pada paba lainnya, satu jam setelah penyuntikan, mencit diberikan perlakuan, dibagi lima kelompok. Kelompok pertama tidak diberi apa-apa (kontrol -) , kelompok kedua (kontrol +) diberikan asetosal 12,6 mg/30 g.b.b., kelompok ketiga diberikan bawang merah 34 mg/30 g.b.b.(1 x DM), kelompok keempat diberikan bawang merah 340 mg/30 g.b.b. (10 x DM), kelompok kelima diberikan bawang merah 680 mg/30 g.b.b.(20 x DM). Pengukuran penurunan suhu dilakukan per rectal tiap 20 menit selama 4 jam, diambil suhu terendah. Analisis data menggunakan statistik Anava satu arah dengan uji beda rata-rata Wal/ler - Duncan a. = 5 %. Hasil Penelitian : Bawang merah dosis lOxDM, 20xDM, lxDM berefek antipiretik. Bawang merah lOxDM, 20xDM, lxDM memiliki kekuatan antipiretik yang lebih lemah daripada asetosal. Kesimpulan : Bawang merah memiliki efek antipiretik terhadap mencit galur Swiss Webster. Saran : Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui dosis efektif dan sediaan pada manusia.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions: | Faculty of Medicine > 10 School of Medicine |
Depositing User: | Perpustakaan Maranatha |
Date Deposited: | 09 Oct 2015 11:02 |
Last Modified: | 14 Aug 2017 03:48 |
URI: | http://repository.maranatha.edu/id/eprint/16025 |
Actions (login required)
View Item |