Terapi Hipertensi Non-Farmakologi (SP)

Santoso, Sugianto ( 0010012 ) (2003) Terapi Hipertensi Non-Farmakologi (SP). Undergraduate thesis, Universitas Kristen Maranatha.

[img]
Preview
Text
0010012_Abstract_TOC.pdf - Accepted Version

Download (129Kb) | Preview
[img] Text
0010012_Appendices.pdf - Accepted Version
Restricted to Registered users only

Download (88Kb)
[img]
Preview
Text
0010012_Chapter1.pdf - Accepted Version

Download (102Kb) | Preview
[img] Text
0010012_Chapter2.pdf - Accepted Version
Restricted to Registered users only

Download (414Kb)
[img] Text
0010012_Chapter3.pdf - Accepted Version
Restricted to Registered users only

Download (105Kb)
[img]
Preview
Text
0010012_Conclusion.pdf - Accepted Version

Download (87Kb) | Preview
[img]
Preview
Text
0010012_Cover.pdf

Download (101Kb) | Preview
[img]
Preview
Text
0010012_References.pdf - Accepted Version

Download (107Kb) | Preview

Abstract

Latar belakang : setiap obat mempunyai efek samping. Efek samping obat anti-hipertensi (bradikardi, decompensatio kordis, hiperkalemia, dsb) pada pasien dengan derajat hipertensi tertentu dapat dikurangi atau bahkan dihindarkan dengan mengikuti terapi hipertensi non-farmakologi yang belakangan ini sudah dilupakan. Tujuan : untuk dapat mengetahui etiologi, klasifikasi, patofisiologi, komplikasi hipertensi dan mengetahui jenis-jenis terapi hipertensi tanpa menggunakan obat-obat antihipertensi (terapi hipertensi non-farmakologi / modifikasi gaya hidup). Pembahasan : pengaturan tekanan darah dapat terjadi melalui sistem saraf otonom, refleks baroreseptor, cairan tubuh-ginjal, sistem renin-angiotensin- aldosteron, dan pengaturan oleh hormon. Jenis-jenis terapi non-farmakologi antara lain adalah pengaturan asupan garam, dianjurkan untuk menurunkan asupan garam kurang dari 100 mmol/hari (<2.3 g garam natrium atau <6 g dari garam natrium chlorida); penurunan berat badan ; pembatasan alkohol (membatasi konsumsi etanol tidak boleh lebih dari 30 ml per hari); olahraga/aktifitas fisik (aktifitas yang sedang seperti 30-45 menit berjalan cepat 3 sampai 5 kali per minggu); menghindari rokok; relaksasi. Selain modifikasi gaya hidup, ada terapi non-farmakologi lain seperti asupan kalium, kalsium, dan magnesium. Kesim pulan : dapat diketahui etiologi hipertensi (esensial dan sekunder); klasifikasi hipertensi yaitu prehipertensi, hipertensi tingkat 1,2,3; patofisiologinya terutama adanya gangguan aktifitas saraf simpatis; dengan komplikasi hipertensi (komplikasi hipertensif dan komplikasi aterosklerotik). Modifikasi gaya hidup dan diet tinggi kalsium, kalium, dan magnesium bermanfaat untuk terapi hipertensi. Saran : penderita hipertensi sebaiknya mau mengikuti terapi hipertensi non- farmakologi, karena tidak memerlukan biaya yang mahal dan tidak ada efek samping seperti pada obat-obat anti-hipertensi.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Divisions: Faculty of Medicine > 10 School of Medicine
Depositing User: Perpustakaan Maranatha
Date Deposited: 01 Sep 2015 10:43
Last Modified: 03 Aug 2017 03:39
URI: http://repository.maranatha.edu/id/eprint/14615

Actions (login required)

View Item View Item