Usulan Pengendalian Persediaan Terintegrasi Tiga Eselon (Studi Kasus Di PT Coca Cola Amatil Indonesia Lampung)

Arko, Candra ( 1123064 ) (2015) Usulan Pengendalian Persediaan Terintegrasi Tiga Eselon (Studi Kasus Di PT Coca Cola Amatil Indonesia Lampung). Undergraduate thesis, Universitas Kristen Maranatha.

[img]
Preview
Text
1123064_Abstract_TOC.pdf - Accepted Version

Download (107Kb) | Preview
[img] Text
1123064_Appendices.pdf - Accepted Version
Restricted to Registered users only

Download (1361Kb)
[img]
Preview
Text
1123064_Chapter1.pdf - Accepted Version

Download (46Kb) | Preview
[img] Text
1123064_Chapter2.pdf - Accepted Version
Restricted to Registered users only

Download (164Kb)
[img] Text
1123064_Chapter3.pdf - Accepted Version
Restricted to Registered users only

Download (82Kb)
[img] Text
1123064_Chapter4.pdf - Accepted Version
Restricted to Registered users only

Download (113Kb)
[img] Text
1123064_Chapter5.pdf - Accepted Version
Restricted to Registered users only

Download (309Kb)
[img]
Preview
Text
1123064_Conclusion.pdf - Accepted Version

Download (29Kb) | Preview
[img] Text
1123064_Cover.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (95Kb)
[img]
Preview
Text
1123064_References.pdf - Accepted Version

Download (9Kb) | Preview

Abstract

PT Coca Cola Amatil Indonesia merupakan salah satu produsen minuman ringan berkarbonasi terbesar di Indonesia. Saat ini, PT Coca Cola Amatil Indonesia telah memiliki 10 pabrik yang tersebar hampir di seluruh Indonesia, yaitu Medan, Padang, Bekasi, Cikedokan, Bandung, Semarang, Surabaya, Denpasar, Manado dan Lampung. PT Coca Cola Amatil Indonesia Lampung memproduksi berbagai jenis minuman ringan yang sesuai dengan standar yang telah diterapkan di seluruh dunia. Selain memproduksi minuman ringan, PT Coca Cola Amatil Indonesia Lampung juga mendistribusikan hasil produksinya dari pabrik ke tiap pusat distribusi. Pusat distribusi kemudian mendistribusikan produk dari outlet sampai ke konsumen. PT Coca Cola Amatil Indonesia Lampung memiliki kondisi dimana antara ketiga eselon yaitu pabrik, distributor, dan outlet tidak terintegrasi dalam satu rantai pasok. Pihak pabrik, distributor, dan outlet memiliki kebijakan atau policy masing-masing dalam menentukan pengendalian persediaannya. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengintegrasikan setiap eselon untuk meminimisasi biaya pengendalian persediaan di sepanjang rantai pasok sehingga akhirnya dapat meningkatkan daya saing perusahaan. Saat ini pihak pabrik menggunakan pola yang menyerupai EPQ sedangkan distributor dan outlet menggunakan pola yang menyerupai EOQ. Untuk meminimisasi biaya pengendalian persediaan di antara ketiga eselon tersebut digunakan kebijakan waktu siklus tunggal dimana dengan kebijakan ini akan menyamakan waktu produksi dan waktu pemesanan diantara ketiga eselon. Langkah pengolahan datanya, dimulai dengan melakukan peramalan untuk tiap produk, kemudian melakukan pemilihan metode peramalan terbaik, memvalidasi data peramalan, dan agregasi produk. Langkah berikutnya adalah menghitung komponen-komponen biaya persediaan yang ada di tiap eselon seperti biaya pesan, biaya simpan, biaya stockout, dan biaya setup, kemudian melakukan perhitungan biaya pengendalian persediaan saat ini dan usulan dengan menggunakan kebijakan waktu siklus tunggal. Hasil perhitungan usulan menghasilkan ukuran lot pemesanan dan waktu pemesanan optimal. Langkah terakhir adalah melakukan disagregasi produk. Setelah melakukan pengolahan data, maka didapatkan bahwa jumlah lot produksi yang harus dibuat oleh pabrik adalah 24.154 CS dengan waktu siklus selama 0,025 tahun (enam hari) dan dalam satu tahun terdapat 40 kali siklus. Total biaya pengendalian persediaan saat ini di PT Coca Cola Amatil Indonesia Lampung sebesar Rp 1.735.445.996/tahun dan setelah diintegrasikan didapatkan total biaya pengendalian persediaan usulan sebesar Rp 1.513.405.032/tahun. Dengan menggunakan metode usulan, dapat diperoleh penghematan biaya pengendalian persediaan perusahaan sebesar Rp 222.040.965/tahun atau 12,79% dan mempunyai jaringan supply chain yang lebih integratif. Dengan adanya jaringan supply chain yang lebih integratif diharapkan daya saing perusahaan akan semakin meningkat. Selain itu, dengan sistem yang sudah terintegrasi diharapkan keuntungan tidak hanya menjadi milik satu eselon akan tetapi menjadi milik satu jaringan supply chain tersebut.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: T Technology > T Technology (General)
Divisions: Faculty of Engineering > 23 Industrial Engineering Department
Depositing User: Perpustakaan Maranatha
Date Deposited: 11 Jun 2015 10:13
Last Modified: 11 Jun 2015 10:13
URI: http://repository.maranatha.edu/id/eprint/13069

Actions (login required)

View Item View Item