Budi, Sandra Agna Setyo ( 1110138 ) (2014) Prevalensi Streptococcus Beta-Hemolyticus Group A Pada Apus Tenggorok Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Kristen Maranatha Tahun 2014. Undergraduate thesis, Universitas Kristen Maranatha.
Text
1110138_Abstract_TOC.pdf - Accepted Version Download (111Kb) |
||
Text
1110138_Appendices.pdf - Accepted Version Restricted to Registered users only Download (69Mb) |
||
Text
1110138_Chapter1.pdf - Accepted Version Download (84Kb) |
||
Text
1110138_Chapter2.pdf - Accepted Version Restricted to Registered users only Download (3274Kb) |
||
Text
1110138_Chapter3.pdf - Accepted Version Restricted to Registered users only Download (119Kb) |
||
Text
1110138_Chapter4.pdf - Accepted Version Restricted to Registered users only Download (94Kb) |
||
Text
1110138_Conclusion.pdf - Accepted Version Download (67Kb) |
||
|
Text
1110138_Cover.pdf Download (97Kb) | Preview |
|
Text
1110138_CV.pdf - Accepted Version Download (48Kb) |
||
Text
1110138_Journal.pdf - Accepted Version Download (142Kb) |
||
Text
1110138_References.pdf - Accepted Version Download (89Kb) |
Abstract
Prevalensi bakteri Streptococcus beta-hemolyticus Group A sering ditemukan pada anak-anak usia 3-15 tahun. Bakteri ini dapat menimbulkan faringitis. Faringitis dapat berkembang menjadi demam rematik dan menyebabkan komplikasi penyakit jantung rematik jika tidak diobati. Demam rematik sering terjadi pada anak-anak, namun tetap dapat terjadi pada orang dewasa. Data prevalensi Streptococcus beta-hemolyticus Group A sejauh ini adalah pada anak usia di bawah 15 tahun. Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi dengan usia 18-21 tahun. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui prevalensi Streptococcus beta- hemolyticus Group A pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Kristen Maranatha angkatan 2012. Penelitian ini menggunakan metode penelitian observasional dengan pengambilan data secara cross-sectional. Sampel orang percobaan diambil dengan cara apus tenggorok dan dilakukan identifikasi bakteri secara mikroskopis dengan pewarnaan gram dan makroskopis dengan kultur sampel pada Lempeng Agar Darah (LAD). Koloni dengan zona hemolisis komplit akan dilakukan tes bacitracin untuk memastikan keberadaan bakteri pada sampel. Hasil penelitian kultur apus tenggorok subjek penelitian adalah tidak ditemukannya bakteri komensal Streptococcus beta-hemolyticus Group A. Hasil penelitian mendukung pernyataan bahwa bakteri ini lebih sering ditemukan pada apus tenggorok anak-anak kurang dari 15 tahun. Simpulan penelitian adalah prevalensi Streptococcus beta-hemolyticus Group A pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Kristen Maranatha adalah sebesar 0%.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Kata kunci: Streptococcus beta-hemolyticus Group A, apus tenggorok, prevalensi. |
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions: | Faculty of Medicine > 10 School of Medicine |
Depositing User: | Perpustakaan Maranatha |
Date Deposited: | 27 May 2015 07:25 |
Last Modified: | 08 Nov 2017 04:25 |
URI: | http://repository.maranatha.edu/id/eprint/12734 |
Actions (login required)
View Item |