Tan, Winson Darius Hardianto ( 1010176 ) (2013) Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Teh Hijau (Camellia sinensis L.K.) Terhadap Staphylococcus aureus Secara In Vitro. Undergraduate thesis, Universitas Kristen Maranatha.
|
Text
1010176_Abstract_TOC.pdf - Accepted Version Download (27Kb) | Preview |
|
Text
1010176_Appendices.pdf - Accepted Version Restricted to Registered users only Download (416Kb) |
||
|
Text
1010176_Chapter1.pdf - Accepted Version Download (129Kb) | Preview |
|
Text
1010176_Chapter2.pdf - Accepted Version Restricted to Registered users only Download (237Kb) |
||
Text
1010176_Chapter3.pdf - Accepted Version Restricted to Registered users only Download (176Kb) |
||
Text
1010176_Chapter4.pdf - Accepted Version Restricted to Registered users only Download (129Kb) |
||
|
Text
1010176_Conclusion.pdf - Accepted Version Download (63Kb) | Preview |
|
|
Text
1010176_Cover.pdf Download (23Kb) | Preview |
|
|
Text
1010176_CV.pdf - Accepted Version Download (55Kb) | Preview |
|
|
Text
1010176_Jurnal.pdf - Accepted Version Download (133Kb) | Preview |
|
|
Text
1010176_References.pdf - Accepted Version Download (85Kb) | Preview |
Abstract
Staphylococcus aureus sebagai mikroflora normal manusia biasanya terdapat pada saluran nafas atas dan kulit, dapat menyebabkan infeksi serius ketika resistensi inang melemah. Pengobatan dengan berbagai antibiotik telah terjadi berbagai efek samping, serta resistensi, seperti pada penggunaan aminoglycosid. Hal ini mendorong peneliti untuk menemukan pengobatan alternatif dengan bahan alami yang mempunyai efek samping lebih sedikit, serta mempunyai keampuhan yang lebih besar. Teh hijau yang telah digunakan sejak lama oleh masyarakat, terutama orang Asia dipercaya mempunyai banyak manfaat bagi kesehatan tubuh, salah satunya adalah sebagai antimikroba. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah teh hijau berefek bakterisidal terhadap Staphylococcus aureus. Desain penelitian bersifat eksperimental murni secara in vitro di laboratorium. Menggunakan agar Mueller Hinton dengan metode difusi, yakni dengan mengamati diameter zona inhibisi yang dibentuk ekstrak etanol teh hijau terhadap kuman Staphylococcus aureus. Sebagai kontrol positif digunakan cakram Gentamisin, sedangkan kontrol negatif digunakan cakram steril yang ditetesi aquadest. Hasil penelitian didapatkan zona inhibisi yang dibentuk ekstrak teh hijau terhadap Staphylococcus aureus. Zona inhibisi terbesar didapatkan pada konsentrasi ekstrak teh hijau 50%, sedangkan zona inhibisi terkecil didapatkan pada konsentrasi ekstrak teh hijau 0,78125%. Kesimpulan teh hijau berefek bakterisidal terhadap Staphylococcus aureus. Efek bakterisidal teh hijau sebanding dengan jumlah catechin yang terkandung dalam ekstrak teh hijau.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Kata kunci : ekstrak etanol teh hijau, Staphylococcus aureus, zona inhibisi, catechin |
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions: | Faculty of Medicine > 10 School of Medicine |
Depositing User: | Perpustakaan Maranatha |
Date Deposited: | 12 May 2015 08:35 |
Last Modified: | 26 Oct 2017 03:08 |
URI: | http://repository.maranatha.edu/id/eprint/12374 |
Actions (login required)
View Item |