Kajian Geometrik Jalur Ganda Dari Km 109+635 Sampai Dengan Km 116+871 Antara Ciganea-Sukatani Lintas Bandung-Jakarta

Han, Felix ( 9821056 ) (2006) Kajian Geometrik Jalur Ganda Dari Km 109+635 Sampai Dengan Km 116+871 Antara Ciganea-Sukatani Lintas Bandung-Jakarta. Undergraduate thesis, Universitas Kristen Maranatha.

[img]
Preview
Text
9821056_Abstract_TOC.pdf - Accepted Version

Download (148Kb) | Preview
[img] Text
9821056_Appendices.pdf - Accepted Version
Restricted to Registered users only

Download (2420Kb)
[img]
Preview
Text
9821056_Chapter1.pdf - Accepted Version

Download (27Kb) | Preview
[img] Text
9821056_Chapter2.pdf - Accepted Version
Restricted to Registered users only

Download (861Kb)
[img] Text
9821056_Chapter3.pdf - Accepted Version
Restricted to Registered users only

Download (265Kb)
[img] Text
9821056_Chapter4.pdf - Accepted Version
Restricted to Registered users only

Download (304Kb)
[img]
Preview
Text
9821056_Cover.pdf

Download (59Kb) | Preview
[img]
Preview
Text
9821056_Conclusion.pdf - Accepted Version

Download (22Kb) | Preview
[img]
Preview
Text
9821056_References.pdf - Accepted Version

Download (18Kb) | Preview

Abstract

Untuk meningkatkan kinerja pelayanan terhadap penjadwalan perjalanan kereta api dan penambahan kapasitas angkutan baik penumpang maupun barang maka Daerah Operasi (Daop) 2 PT. Kereta Api (Persero) dengan bantuan dari Bank Dunia membuat Jalur Rel Ganda (Double Track) pada lintas Cikampek – Padalarang, sebagai penunjang proyek “Koridor Bandung – Jakarta 2,5 jam”. Proyek ini dilakukan secara bertahap yaitu antara Cikampek – Purwakarta, Ciganea – Sukatani dan Plered – Cisomang. Dengan adanya jalur ganda, maka jumlah kereta api yang dilangsir akan berkurang sehingga jadwal keberangkatan dan kedatangan kereta api lebih cepat dan tepat waktu. Tujuan dari Tugas Akhir ini adalah mengevaluasi geometrik jalan rel hasil perencanaan kontraktor dengan Peraturan Dinas No.10 PJKA pada proyek jalur ganda dari Km 109+635 sampai Km 116+871 antara Ciganea – Sukatani. Dari analisis data alinemen horisontal diperoleh bahwa pada umumnya semua lengkung horisontal memiliki lengkung peralihan kecuali lengkung IP 21 dan IP 22, karena jari-jari lengkung pada lengkung ini lebih besar dari 600 m (R > 600 m) sehingga tidak memerlukan lengkung peralihan. Sedangkan dari analisis alinemen vertikal terdapat beberapa perhitungan landai dan panjang lengkung vertikal desain yang tidak sesuai dengan landai dan panjang lengkung vertikal kajian.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General)
Divisions: Faculty of Engineering > 21 Civil Engineering Department
Depositing User: Perpustakaan Maranatha
Date Deposited: 23 Apr 2015 10:57
Last Modified: 17 Jan 2018 03:39
URI: http://repository.maranatha.edu/id/eprint/11993

Actions (login required)

View Item View Item