Peranan Faktur Pajak dalam Pemungutan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) (Studi Kasus pada PT X)

Susanti (0751280), - (2010) Peranan Faktur Pajak dalam Pemungutan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) (Studi Kasus pada PT X). Undergraduate thesis, Universitas Kristen Maranatha.

[img]
Preview
Text
0751280_Abstract_TOC.pdf - Accepted Version

Download (71Kb) | Preview
[img] Text
0751280_Appendices.pdf - Accepted Version
Restricted to Registered users only

Download (6Mb)
[img] Text
0751280_Chapter1.pdf - Accepted Version
Restricted to Registered users only

Download (108Kb)
[img] Text
0751280_Chapter2.pdf - Accepted Version
Restricted to Registered users only

Download (298Kb)
[img] Text
0751280_Chapter3.pdf - Accepted Version
Restricted to Registered users only

Download (247Kb)
[img] Text
0751280_Chapter4.pdf - Accepted Version
Restricted to Registered users only

Download (574Kb)
[img]
Preview
Text
0751280_Conclusion.pdf - Accepted Version

Download (50Kb) | Preview
[img] Text
0751280_Cover.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (67Kb)
[img]
Preview
Text
0751280_References.pdf - Accepted Version

Download (66Kb) | Preview

Abstract

Pemungutan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) didasarkan pada undang-undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak atas Penjualan Barang Mewah sampai sekarang yaitu melalui Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2009 yang mulai diberlakukan secara efektif pada tanggal 1 April 2010. Pemungutan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) di Indonesia menggunakan sistem faktur. Dengan sistem ini, maka pada setiap transaksi yang menjadi objek Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan keabsahan pemungutan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) ditandai dengan penerbitan faktur pajak. Faktur Pajak hanya dapat dibuat oleh Pengusaha Kena Pajak yang melakukan penyerahan atas Barang Kena Pajak (BKP) dan / Jasa Kena Pajak (JKP). Tanpa adanya faktur pajak, maka penjual dapat dianggap belum melaksanakan tugasnya untuk memungut Pajak Pertambahan Nilai (Pajak Keluaran). dan di sisi lain pembeli dapat dianggap belum membayar Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Jadi sangat jelas betapa pentingnya arti selembar faktur pajak baik bagi penjual maupun pembeli. Penelitian ini mengunakan metode penggunaan angka acak dalam pemilihan sampel dan dalam menguji hipotesisnya mengunakan statistik parametrik dengan uji t berpasangan. Setelah dilakukan pengujian diperoleh hasil sig (2-tailed) lebih kecil dari 0,05 yang berarti faktur pajak berperan penting dalam pemungutan Pajak Pertambahan Nilai.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Faktur Pajak, Pengusaha Kena Pajak (PKP), Pajak Keluaran, Uji t Berpasangan.
Subjects: H Social Sciences > HF Commerce > HF5601 Accounting
Divisions: Faculty of Economics > 51 Accounting Department
Depositing User: Perpustakaan Maranatha
Date Deposited: 05 Feb 2015 05:35
Last Modified: 05 Feb 2015 05:35
URI: http://repository.maranatha.edu/id/eprint/10441

Actions (login required)

View Item View Item