Studi Deskriptif Mengenai Derajat Resilience Pada Orang Dengan Lupus (Odapus) di Yayasan Syamsi Dhuha Bandung

Rachman, Rika Novita (0430035) (2010) Studi Deskriptif Mengenai Derajat Resilience Pada Orang Dengan Lupus (Odapus) di Yayasan Syamsi Dhuha Bandung. Undergraduate thesis, Universitas Kristen Maranatha.

[img]
Preview
Text
0430035_Abstract_TOC.pdf - Accepted Version

Download (65Kb) | Preview
[img]
Preview
Text
0430035_Appendices.pdf - Accepted Version

Download (1026Kb) | Preview
[img]
Preview
Text
0430035_Chapter1.pdf - Accepted Version

Download (110Kb) | Preview
[img] Text
0430035_Chapter2.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (205Kb)
[img] Text
0430035_Chapter3.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (130Kb)
[img] Text
0430035_Chapter4.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (95Kb)
[img]
Preview
Text
0430035_Conclusion.pdf - Accepted Version

Download (13Kb) | Preview
[img] Text
0430035_Cover.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (63Kb)
[img]
Preview
Text
0430035_References.pdf - Accepted Version

Download (6Kb) | Preview

Abstract

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui derajat resilience pada Orang dengan Lupus (ODAPUS) di Yayasan Syamsi Dhuha Bandung. Penelitian ini bersifat deskriptif dan pemilihan sampel menggunakan metode purposive sampling. Menurut Bonnie Bernard (2004), resilience adalah kemampuan individu untuk dapat menyesuaikan diri secara positif dan mampu berfungsi secara baik di tengah situasi yang menekan serta banyak halangan dan rintangan. Derajat resilience dapat dilihat dari empat aspeknya, yaitu social competence, problem solving skills, autonomy dan sense of purpose and bright future. Keempat aspek ini memiliki kecenderungan keterkaitan dengan protective factors dari keluarga, komunitas dan kantor dimana ODAPUS tersebut berada. Data tentang derjat Resilience diperoleh dengan menggunakan kuesioner derajat resilience yang disusun peneliti berdasarkan teori resilience oleh Bonnie Benard (2004). Berdasarkan uji validitas dengan menggunakan rumus Rank Spearman diperoleh 50 item, <0,3 item ditolak dan >0,3 item diterima . Uji reliabilitas alat ukur diperoleh hasil reliabilitas 0.857 artinya reliabilitas tinggi. Subjek penelitian terdiri dari 30 orang penderita Lupus (ODAPUS) di Yayasan Syamsi Dhuha Bandung. Berdasarkan pengolahan data diperoleh hasil penelitian, bahwa sebanyak 96,7% ODAPUS di Yayasan Syamsi Dhuha Bandung memiliki derajat resilience tinggi dan 3,3% ODAPUS memiliki derajat resilience rendah. Berdasarkan hasil penelitian, data penunjang memiliki kecenderungan keterkaitan dengan protective factors yang diberikan oleh keluarga, kantor dan komunitas mereka. Diajukan saran untuk melakukan penelitian lanjutan dalam meneliti hubungan antara kategori Protective Factors dengan aspek Resilience. Bagi para ODAPUS di Yayasan Syamsi Dhuha Bandung, diharapkan memahami seberapa tinggi derajat resilience yang dimiliki agar mereka dapat mengetahui aspek mana yang rendah pada dirinya sehingga dapat mencari sumber-sumber di lingkungan dan memanfaatkannya saat ODAPUS membutuhkan. Bagi Yayasan Syamsi Dhuha Bandung, diharapkan memberikan penyuluhan dan pelatihan yang menyampaikan pentingnya resilience kepada semua ODAPUS sehingga diharapkan pengetahuan resilience mereka berkembang. Pengetahuan tersebut membuat para ODAPUS paham akan pentingnya resilience bagi mereka, dengan begitu mereka mampu meningkatkan resilience yang mereka miliki yaitu mampu beradaptasi secara positif di lingkungan.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology
Depositing User: Perpustakaan Maranatha
Date Deposited: 24 Oct 2014 10:36
Last Modified: 24 Oct 2014 10:36
URI: http://repository.maranatha.edu/id/eprint/7795

Actions (login required)

View Item View Item