Hermawan, Firma Nata (0330059) (2007) Survey Mengenai Self Efficacy Pada Warga Binaan Kasus Narkoba Usia 20-40 Tahun di Lembaga Pemasyarakatan "X" Bandung. Undergraduate thesis, Universitas Kristen Maranatha.
|
Text
0330059_Abstract_TOC.pdf - Accepted Version Download (41Kb) | Preview |
|
|
Text
0330059_Appendices.pdf - Accepted Version Download (127Kb) | Preview |
|
|
Text
0330059_Chapter1.pdf - Accepted Version Download (103Kb) | Preview |
|
Text
0330059_Chapter2.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (93Kb) |
||
Text
0330059_Chapter3.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (59Kb) |
||
Text
0330059_Chapter 4.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (150Kb) |
||
|
Text
0330059_Conclusion.pdf - Accepted Version Download (30Kb) | Preview |
|
Text
0330059_Cover.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (3468Kb) |
||
|
Text
0330059_References.pdf - Accepted Version Download (25Kb) | Preview |
Abstract
Penelitian ini berjudul Survey Mengenai Self efficacy pada Warga Binaan Kasus Narkoba di LP ”X”, Bandung. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh gambaran yang lebih rinci mengenai self efficacy pada Warga Binaan kasus narkoba di LP ”X”, Bandung Populasi penelitian ini adalah Warga Binaan kasus narkoba yang terdaftar di LP ”X” , Bandung yang berusia antara 20 tahun sampai dengan 40 tahun sebanyak 725 orang. Sedangkan sampel yang diambil sebagai responden adalah 210 orang. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan metode simple random sampling. Alat ukur yang digunakan untuk mengetahui self efficacy adalah alat ukur yang dimodifikasi sendiri oleh peneliti berdasarkan teori Bandura, dengan validitas berkisar antara 0,407 sampai dengan 0,785 dan reliabilitas 0,937 menggunakan program SPSS 14.0 dengan uji statistik rank spearman. Berdasarkan hasil penelitian ini, disimpulkan bahwa self efficacy pada Warga Binaan kasus narkoba di LP ”X”, Bandung yaitu sebagai berikut: 49% Warga Binaan memiliki self efficacy yang rendah sedangkan 51% Warga Binaan memiliki self efficacy yang tinggi. Perbedaan tersebut relatif berimbang. Diketahui juga bahwa sumber yang mempengaruhi perkembangan self efficacy Warga Binaan adalah social / verbal persuasion dan vicarious experiences, sedangkan mastery experiences dan psychological and affective states kurang berpengaruh pada pembentukkan self efficacy Warga Binaan. Berdasarkan kesimpulan di atas maka peneliti mengajukan saran untuk diadakannya penelitian lanjutan mengenai: Perbandingan antara mastery experiences dan vicarious experiences terhadap pembentukkan self efficacy pada Warga Binaan, dan Pengaruh pemberian kritik dan pujian terhadap derajat self efficacy Warga Binaan. Bagi Warga Binaan yang memiliki self efficacy rendah disarankan memanfaatkan jasa konseling yang telah disediakan dengan lebih efektif lagi sehingga berguna untuk meningkatkan self efficacy. Bagi staf pengurus LP, diharapkan mendapatkan banyak informasi mengenai self efficacy sehingga dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun program-program di LP dan dapat mengadakan pelatihan atau pertemuan-pertemuan membahas self efficacy. Bagi pihak keluarga yang terkait dengan Warga Binaan, disarankan untuk bersedia menerima keberadaan Warga Binaan dengan tulus, tidak memberi label atau memandang buruk, dan memberikan masukan berupa kritik, pujian, dan nasehat-nasehat secara proporsional yang dapat memupuk tumbuhnya self efficacy Warga Binaan.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology |
Depositing User: | Perpustakaan Maranatha |
Date Deposited: | 24 Sep 2014 09:48 |
Last Modified: | 24 Sep 2014 09:48 |
URI: | http://repository.maranatha.edu/id/eprint/6891 |
Actions (login required)
View Item |