Ersandi, Maria Resa ( 0841025 ) (2012) Analysis of Narrative Technique in Mark Haddon's 'The Curious Insident of The Dog in The Night-Time' and Cammie McGovern's 'Eye Contact'. Undergraduate thesis, Universitas Kristen Maranatha.
|
Text
0841025_Abstract_TOC.pdf - Accepted Version Download (40Kb) | Preview |
|
|
Text
0841025_Appendices.pdf - Accepted Version Download (118Kb) | Preview |
|
|
Text
0841025_Chapter1.pdf - Accepted Version Download (101Kb) | Preview |
|
Text
0841025_Chapter2.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (100Kb) |
||
Text
0841025_Chapter3.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (296Kb) |
||
Text
0841025_Chapter4.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (133Kb) |
||
|
Text
0841025_Conclusion.pdf - Accepted Version Download (96Kb) | Preview |
|
Text
0841025_Cover.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (135Kb) |
||
|
Text
0841025_References.pdf - Accepted Version Download (92Kb) | Preview |
Abstract
Dalam skripsi ini, saya menganalisis teknik narasi dari dua novel. Novel pertama ditulis oleh Mark Haddon dengan judul The Curious Incident of the Dog in the Night-time dan novel kedua ditulis oleh Cammie McGovern dengan judul Eye Contact. Kedua novel tersebut merupakan novel misteri yang melibatkan tokoh pengidap autisme. Saya akan menganalisis elemen-elemen teknik narasi yang terdiri dari: point of view, style, time and tempo, dan distance. Dalam The Curious Incident of the Dog in the Night-time, Mark Haddon menyampaikan ceritanya melalui sudut pandang tokoh utamanya, yaitu Christopher Boone. Novel tersebut ditulis dalam bentuk jurnal yang menceritakan misteri yang dialami oleh tokoh utama dan bagaimana ia memecahkannya. Dalam novel Eye Contact, Cammie McGovern menggunakan sudut pandang omniscient yang menarasikan beberapa tokoh. Novel ini bercerita tentang seorang anak laki-laki, Adam, yang menyaksikan teman sekelasnya dibunuh. Beberapa tokoh yang dinarasikan berperan penting dalam penyampaian cerita tersebut. Ada beberapa persamaan dan perbedaan teknik narasi yang digunakan oleh kedua pengarang dalam menyampaikan cerita misteri mereka. Selain gaya bahasa yang digunakan dan tempo, serta distance yang dihasilkan, persamaan lain adalah kedua novel tersebut melibatkan tokoh yang mengidap autisme yang berperan penting bagi jalan cerita masing-masing novel. Adapun perbedaan yang didapat dari kedua novel adalah dalam hal point of view, style, dan tempo. Walaupun kedua novel tersebut menggunakan teknik narasi yang berbeda untuk menyampaikan cerita mereka, kedua pengarang telah berhasil menyampaikan cerita misteri mereka dengan sangat baik. Pembaca dapat mengikuti alur cerita misteri tersebut serta memahaminya. Teknik narasi yang digunakan oleh masing-masing pengarang telah berhasil menimbulkan efek tegang dan penasaran dalam diri pembaca.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | P Language and Literature > PR English literature |
Depositing User: | Perpustakaan Maranatha |
Date Deposited: | 15 Sep 2014 11:02 |
Last Modified: | 15 Sep 2014 11:02 |
URI: | http://repository.maranatha.edu/id/eprint/6720 |
Actions (login required)
View Item |