Hubungan Antara Adversity Quotient dan Stres Kerja Pada Sales PT. "X" Bandung

Dini, Diniyah (0230223) (2007) Hubungan Antara Adversity Quotient dan Stres Kerja Pada Sales PT. "X" Bandung. Undergraduate thesis, Universitas Kristen Maranatha.

[img]
Preview
Text
0230223_Abstract_TOC.pdf - Accepted Version

Download (112Kb) | Preview
[img]
Preview
Text
0230223_Appendices.pdf - Accepted Version

Download (612Kb) | Preview
[img]
Preview
Text
0230223_Chapter1.pdf - Accepted Version

Download (146Kb) | Preview
[img] Text
0230223_Chapter2.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (219Kb)
[img] Text
0230223_Chapter3.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (147Kb)
[img] Text
0230223_Chapter4.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (132Kb)
[img]
Preview
Text
0230223_Conclusion.pdf - Accepted Version

Download (74Kb) | Preview
[img] Text
0230223_Cover.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (376Kb)
[img]
Preview
Text
0230223_References.pdf - Accepted Version

Download (79Kb) | Preview

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara adversity quotient dan stres kerja pada sales PT. ”X” Bandung. Adversity quotient adalah pola yang dimiliki individu dalam mengolah dan menanggapi semua bentuk dan intensitas dari kesulitan, dari tragedi yang besar sampai gangguan kecil, yang selanjutnya menentukan tindakan individu tersebut terhadap kesulitan yang dihadapi. (Paul G. Stoltz, Adversity Quotient @ Work, 2003:28). Stres kerja adalah suatu kondisi dinamik yang dialami seorang individu dikonfrontasikan dengan suatu peluang, kendala, atau tuntutan yang dikaitkan dengan apa yang sangat diinginkan dan yang hasilnya dipersepsikan sebagai tidak pasti dan penting. Stephen P.Robbins (2002). Rancangan penelitian menggunakan metode korelasional. Sampel berjumlah 45 orang sales yang bekerja minimal satu tahun. Alat ukur yang digunakan adversity quotient dari Paul G. Stoltz, PhD sebanyak 60 item, uji validitas menggunakan teknik Rank-Spearman berkisar antara (0,377 – 0,814) diperoleh 60 item valid, serta reliabilitas sebesar 0,965. Sedangkan alat ukur stres kerja disusun berdasarkan gejala-gejala stres dari Stephen P. Robbins (2002) sebanyak 50 item, validitas berkisar antara (0,229 – 0,788) diperoleh 47 item valid, serta reliabilitas sebesar 0,965. Sedangkan data penunjang disusun berdasarkan perbedaan individual dan pengelolaan stres dari Stephen P. Robbins (2002). Berdasarkan hasil pengolahan data dengan analisis korelasi Rank-Spearman diperoleh koefisien korelasi (rs = - 0,58) pada taraf signifikansi 0,05, dengan hasil tersebut maka Ho ditolak. Kesimpulan yang diperoleh adalah terdapat hubungan negatif antara adversity quotient dan stres kerja pada sales PT. ”X” Bandung. Artinya semakin tinggi adversity quotient maka semakin rendah stres kerja, begitu juga sebaliknya, semakin rendah adversity quotient maka semakin tinggi stres kerja. Peneliti mengajukan saran agar dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai hubungan antara stres kerja dan pengelolaan stres, sehingga dapat diketahui lebih jelas faktor apa saja yang dapat meminimalisasi stres kerja.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology
Depositing User: Perpustakaan Maranatha
Date Deposited: 09 Sep 2014 11:03
Last Modified: 09 Sep 2014 11:03
URI: http://repository.maranatha.edu/id/eprint/6624

Actions (login required)

View Item View Item