Hadisetya, Nelson ( 0641035 ) (2012) Analysis of Social and Inner Conflicts in Scott Westerfeld's 'Uglies'. Undergraduate thesis, Universitas Kristen Maranatha.
|
Text
0641035_Abstract_TOC.pdf - Accepted Version Download (77Kb) | Preview |
|
|
Text
0641035_Appendices.pdf - Accepted Version Download (92Kb) | Preview |
|
|
Text
0641035_Chapter1.pdf - Accepted Version Download (122Kb) | Preview |
|
Text
0641035_Chapter2.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (191Kb) |
||
|
Text
0641035_Conclusion.pdf - Accepted Version Download (90Kb) | Preview |
|
Text
0641035_Cover.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (140Kb) |
||
|
Text
0641035_References.pdf - Accepted Version Download (83Kb) | Preview |
Abstract
Dalam tesis ini, saya akan membahas beberapa konflik yang dialami oleh tokoh utama dalam sebuah novel yang berjudul Uglies, karya Scott Westerfeld. Yang dibahas adalah konflik sosial dan konflik batin yang dialami oleh tokoh utama dalam novel ini. Tokoh utama dalam Uglies adalah seorang anak perempuan yang bernama Tally. Dalam kehidupan masyarakat di tempat Tally tinggal, semua orang yang berulang tahun ke-enam belas akan diubah menjadi lebih cantik atau tampan melalui operasi yang disediakan oleh pemerintah. Konflik batin pertama yang dialami Tally adalah apakah dia akan menghianati Shay atau menjadi buruk rupa selamanya. Konflik batin yang kedua adalah ketika Tally berada dalam suatu kelompok pemberontak the Smoke, ia merasa bingung: Haruskah ia memberi tahu identitas aslinya sebagai penyusup kepada teman-teman barunya atau tidak. Konflik batin yang ketiga adalah tentang perasaan Tally kepada David: akankah Tally mempertimbangkan perasaan temannya Shay, yang juga menyukai David, atau memilih tidak peduli dan berusaha memiliki David. Selain konflik batin, Tally juga mengalami konflik sosial. Konflik sosial pertama adalah antara Tally dan pemerintah. Tally tidak setuju dengan operasi yang dilakukan pemerintah setelah mengetahui rahasia di balik operasi tersebut. Konflik sosial yang kedua adalah antara Tally dan Shay; Tally setuju adanya operasi untuk membuat orang terlihat cantik atau tampan tetapi Shay tidak setuju. Dari analisis terhadap konflik-konflik yang dialami Tally, saya berpendapat bahwa benang merah antara konflik batin dan konflik sosial di atas adalah ditemukannya arti yang lebih dalam mengenai perbedaan pendapat dan pengkhianatan, yang dikaitkan dengan penerimaan terhadap diri sendiri, penerimaan terhadap orang lain dan penerimaan oleh kelompok teman sebaya
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | P Language and Literature > PR English literature |
Depositing User: | Perpustakaan Maranatha |
Date Deposited: | 09 Sep 2014 09:00 |
Last Modified: | 09 Sep 2014 09:00 |
URI: | http://repository.maranatha.edu/id/eprint/6601 |
Actions (login required)
View Item |