Hubungan Tipe Disiplin Orang Tua dan Motif Prososial pada Remaja Madya (Hubungan Tipe Disiplin Power Assertive, Love Withdrawal serta Inductive dan Motif Prososial pada Remaja Kelas II di SMAK "X" Bandung)

Weku, Hendrik Josef (9930066) (2006) Hubungan Tipe Disiplin Orang Tua dan Motif Prososial pada Remaja Madya (Hubungan Tipe Disiplin Power Assertive, Love Withdrawal serta Inductive dan Motif Prososial pada Remaja Kelas II di SMAK "X" Bandung). Undergraduate thesis, Universitas Kristen Maranatha.

[img]
Preview
Text
9930066_Abstract_TOC.pdf - Accepted Version

Download (158Kb) | Preview
[img]
Preview
Text
9930066_Appendices.pdf - Accepted Version

Download (507Kb) | Preview
[img]
Preview
Text
9930066_Chapter1.pdf - Accepted Version

Download (1739Kb) | Preview
[img] Text
9930066_Chapter2.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (2651Kb)
[img] Text
9930066_Chapter3.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (1197Kb)
[img] Text
9930066_Chapter4.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (566Kb)
[img]
Preview
Text
9930066_Conclusion.pdf - Accepted Version

Download (332Kb) | Preview
[img] Text
9930066_Cover.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (159Kb)
[img]
Preview
Text
9930066_References.pdf - Accepted Version

Download (77Kb) | Preview

Abstract

Penelititan ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara tipe disiplin orang tua dan motif prososial pada remaja kelas II SMAK “X” Bandung. Sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian maka rancangan penelitian yang diajukan bersifat korelasional. Variabel penelitian ini adalah disiplin orang tua dan motif prososial dan sampelnya adalah remaja yang terdaftar sebagai siswa kelas II di SMAK “X” Bandung. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling dan sampel yang diperoleh berukuran 61 siswa. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner disiplin orang tua dan kuesioner motif prososial dan keduanya disusun oleh peneliti berdasarkan teori dari Martin Hoffman (1982). Berdasarkan pengolahan hasil try-out alat ukur diperoleh 34 item yang dapat digunakan untuk alat ukur disiplin orang tua dengan reliabilitas 0,846 dan validitas antara 0,275 sampai dengan 0,548. Sedangkan untuk alat ukur motif prososial diperoleh 36 item dengan reliabilitas 0,874 dan validitasnya antara 0,218 sampai dengan 0,726. Pengolahan data dengan menggunakan teknik korelasi dari Spearman menunjukkan hubungan positif yang signifikan antara tipe disiplin inductive dan motif prososial pada remaja kelas II SMAK “X” (rs: 0,36) yang bersifat lemah. Selain itu terdapat hubungan negatif yang signifikan antara tipe disiplin love withdrawal dan motif prososial pada remaja kelas II SMA “X” Bandung yang bersifat lemah (rs: -0,267). Dan tidak terdaapt hubungan yang signifikan antara tipe disiplin power assertive dan motif prososial pada aremaja kelas II SMAK “X” Bandung (rs: -0,176). Kesimpulan yang dapat diambil adalah: 1). Semakin sering remaja mendapatkan disiplin inductive maka motif prososialnya akan semakin kuat, dan sebaliknya bila semakin jarang maka semakin lemah motif prososialnya. 2). Semakin sering remaja diberikan disiplin love withdrawal maka motif prososialnya akan semakin lemah tetapi sebaliknya bila semakin jarang disiplin ini diberikan maka motif prososial remaja akan semakin kuat. 3). Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara tipe disiplin power assertive dan motif prososial. 4). Hidden curriculum, character education dan service learning merupakan faktor-faktor lain yang juga memiliki hubungan dengan perkembangan motif prososial pada remaja kelas II di SMAK “X” Bandung. Saran yang diajukan adalah: 1). Penelitian terhadap hubungan antara hidden curriculum, character education, atau service learning dan motif prososial. 2). Orang tua menggunakan teknik disiplin inductive. 3). Remaja aktif melakukan kegiatan sosial atau kegiatan keagamaan. 4). Pihak sekolah memberikan penambahan poin bila siswa melakukan suatu hal yang baik dan terpuji. 5). Pihak sekolah memperbanyak program-program sekolah ataupun kesiswaan (OSIS) yang berorientasi pada pengabdian masyarakat. 6). Guru BK memberikan character education kepada siswa yaitu dengan memberikan materi yang mengandung nilai kepedulian terhadap kesejahteraan orang lain.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology
Depositing User: Perpustakaan Maranatha
Date Deposited: 11 Mar 2014 10:52
Last Modified: 11 Mar 2014 10:52
URI: http://repository.maranatha.edu/id/eprint/5046

Actions (login required)

View Item View Item