Efek Ekstrak Etanol Buncis (Phaseolus Vulgaris L) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Mencit Jantan Galur Swiss Webster Yang Di Induksi Aloksan

Mubarok, Molfi (0010114) (2006) Efek Ekstrak Etanol Buncis (Phaseolus Vulgaris L) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Mencit Jantan Galur Swiss Webster Yang Di Induksi Aloksan. Undergraduate thesis, Universitas Kristen Maranatha.

[img] Text
0010114_Abstract_TOC.pdf

Download (92Kb)
[img] Text
0010114_Appendices.pdf
Restricted to Registered users only

Download (542Kb)
[img] Text
0010114_Chapter1.pdf

Download (30Kb)
[img] Text
0010114_Chapter2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (456Kb)
[img] Text
0010114_Chapter3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (33Kb)
[img] Text
0010114_Chapter4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (92Kb)
[img] Text
0010114_Conclusion.pdf

Download (10Kb)
[img]
Preview
Text
0010114_Cover.pdf

Download (63Kb) | Preview
[img] Text
0010114_References.pdf

Download (16Kb)

Abstract

Diabetes mellitus adalah suatu penyakit metabolik kronis yang memiliki dampak serius terhadap kesehatan, kualitas dan harapan hidup penderita. Buncis (Phaseolus Vulgaris L) merupakan salah satu tanaman yang dipercaya berkhasiat mengobati diabetes mellitus. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efek ekstrak etanol buncis (EEB) terhadap penurunan kadar glukosa darah pada mencit yang diinduksi aloksan. Penelitian bersifat prosfektif eksperimental Laboratorium menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Bersifat komparatif, hewan coba yang digunakan mencit jantan dewasa sebanyak 25 ekor, berat badan 35 g galur Swiss Webster yang diinduksi aloksan. Kadar glukosa darah puasa diperiksa setelah 2 minggu, kemudian mencit dibagi dalam 5 kelompok (n=5) secara acak dan diberi perlakuan selama 7 hari (EEB dosisi 4 DMct, 2 DMct, 1 DMct, Glibenklamid dan air suling). Pengukuran kadar glukosa darah diulangi setelah hari ke-7 perlakuan. Data dianalisis dengan ANAVA satu arah, dilanjutkan dengan uji beda rata-rata Tukey HSD (α=0,05). Hasil persentase penurunan kadar gula darah setelah diberi EEB dosis 4 DMct, 2 DMct, 1 DMct, Glibenklamid dan air suling berturut-turut adalah 75,29%, 67,95%,54,85%,70,57% dan 29,90%. Kelompok EEB 4 DMct dan 2 DMct bila dibandingkan dengan kontrol negatif (air suling) memperlihatkan perbedaan yang sangat signifikan (p<0,01) sedangkan EEB 4 DMct dan 2 DMct bila dibandingkan dengan kontrol positif (Glibenklamid) tidak memperlihatkan perbedaan yang signifikan (p>0,05). Kesimpulannnya adalah Phaseolus Vulgaris L dosis 4 DMct dan 2 DMct dapat menurunkan kadar gula darah setara dengan glibenklamid.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: R Medicine > RV Botanic, Thomsonian, and eclectic medicine
Depositing User: Perpustakaan Maranatha
Date Deposited: 23 Feb 2012 02:49
Last Modified: 14 Sep 2017 03:24
URI: http://repository.maranatha.edu/id/eprint/458

Actions (login required)

View Item View Item