Jelly, ( 0110166 ) (2005) Peranan Ion Negatif Pada Terapi Asma Bronkiale (Studi Pustaka). Undergraduate thesis, Universitas Kristen Maranatha.
|
Text
0110166_Abstract_TOC.pdf - Accepted Version Download (271Kb) | Preview |
|
|
Text
0110166_Appendices.pdf - Accepted Version Download (92Kb) | Preview |
|
|
Text
0110166_Chapter1.pdf - Accepted Version Download (162Kb) | Preview |
|
Text
0110166_Chapter2.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (3396Kb) |
||
Text
0110166_Chapter3.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (786Kb) |
||
|
Text
0110166_Conclusion.pdf - Accepted Version Download (104Kb) | Preview |
|
|
Text
0110166_Cover.pdf Download (151Kb) | Preview |
|
|
Text
0110166_References.pdf - Accepted Version Download (190Kb) | Preview |
Abstract
Asma bronkiale masih menjadi salah satu masalah kesehatan di masyarakat. Di Indonesia prevalensi penyakit asma bronkiale sekitar 3-8% dari jumlah penduduknya dan angka kematiannya berkisar 1-3%. Penelitian menunjukkan bahwa ion negatif dapat digunakan untuk membunuh bakteri pembusuk, terapi penyakit kanker, tekanan darah tinggi, stres, gangguan sistem pernapasan termasuk asma bronkiale, dan lain-lainnya. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mempelajari peranan ion negatif pada terapi asma bronkiale. Ion negatif adalah ion yang mempunyai muatan negatif, mengandung elektron lebih banyak daripada proton dan secara alamiah dapat ditemukan di sekeliling kita, tapi jumlahnya tidak mencukupi untuk mempertahankan kestabilan serotonin di dalam tubuh. Hal ini disebabkan jumlah ion positif didapatkan dalam jumlah melimpah sehingga terjadi ketidakseimbangan antara ion negatif dan ion positif. Faktor-faktor pencetus pada asma bronkiale adalah ion positif. Hasil penulisan pustaka lebih lanjut didapatkan bahwa ion negatif dapat digunakan pada terapi asma bronkiale. Sebagai kesimpulan, Ion negatif mempunyai peranan pada terapi asma bronkiale dengan cara membersihkan faktor pencetus, mempengaruhi pergerakan silia, mempengaruhi saraf parasimpatis, dan menurunkan kadar serotonin yang berlebihan, sehingga terdapat penurunan frekuensi dan intensitas dari serangan asma bronkiale.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Depositing User: | Perpustakaan Maranatha |
Date Deposited: | 03 Jun 2013 10:27 |
Last Modified: | 09 Aug 2017 04:34 |
URI: | http://repository.maranatha.edu/id/eprint/3584 |
Actions (login required)
View Item |