Adinda Gerda Gracia Wungo

Wungo, Adinda Gerda Gracia (2022) Adinda Gerda Gracia Wungo. Undergraduate thesis, Universitas Kristen Maranatha.

	Text 1810039_Abstract_TOC.pdf Download (235Kb)
	Text 1810039_Chapter1.pdf Download (229Kb)
	Text 1810039_Chapter2.pdf Restricted to Registered users only Download (317Kb)
	Text 1810039_Chapter3.pdf Restricted to Registered users only Download (370Kb)
	Text 1810039_Chapter4.pdf Restricted to Registered users only Download (433Kb)
	Text 1810039_Conclusion.pdf Download (122Kb)
	Text 1810039_Cover.pdf Download (341Kb)
	Text 1810039_References.pdf Download (233Kb)

Abstract

Nyeri kepala atau cephalgia merupakan suatu rasa tidak nyaman atau rasa sakit pada area kepala, hingga termasuk area wajah dan tengkuk leher. Wabah COVID�19 ditandai sebagai pandemi global mengakibatkan pemerintah Indonesia menetapkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk mengurangi penyebaran dan penularan virus tersebut. Salah satu program PSBB adalah peliburan sekolah, dimana hal tersebut menuntut institusi pendidikan untuk beralih metode pembelajaran menjadi Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Keterbatasan dan beban yang diberikan selama PJJ ini menyebabkan timbulnya gejala neuropsikiatri seperti nyeri kepala. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persentase jumlah dan faktor pemicu nyeri kepala pada mahasiswa kedokteran selama PJJ. Metode yang digunakan adalah deskriptif observasional terhadap data primer dari responden mahasiswa fakultas kedokteran di Universitas Kristen Maranatha Bandung. Hasil yang diperoleh terdapat 77% mahasiswa mengalami nyeri kepala dengan 79,22% mengalami TTH dan 20,78% migrain. Faktor pemicu terbanyak adalah faktor media elektronik 59%, dan diikuti faktor psikologik 51% dan faktor kualitas tidur 56,45%. Simpulan penelitian ini adalah 77% mahasiswa selama PJJ yang mengalami nyeri kepala terbanyak dipicu oleh faktor media elektronik 59%.

Item Type:

Thesis (Undergraduate)

Contributors: