Pertanggungjawaban Penyelenggara Financial Technology Dan Super Lender Atas Pengungkapan Data Nasabah Dalam Proses Penagihan Kewajiban Pembayaran Pinjaman Dana Yang Menimbulkan Kerugian Dihubungkan Dengan Perlindungan Hukum Terhadap Nasabah Ditinjau Dari Hukum Positif Indonesia

Darmawan, Aria (1687039) (2020) Pertanggungjawaban Penyelenggara Financial Technology Dan Super Lender Atas Pengungkapan Data Nasabah Dalam Proses Penagihan Kewajiban Pembayaran Pinjaman Dana Yang Menimbulkan Kerugian Dihubungkan Dengan Perlindungan Hukum Terhadap Nasabah Ditinjau Dari Hukum Positif Indonesia. Undergraduate thesis, Universitas Kristen Maranatha.

[img]
Preview
Text
1687039_Abstract_TOC.pdf - Accepted Version

Download (436Kb) | Preview
[img] Text
1687039_Appedices.pdf - Accepted Version
Restricted to Registered users only

Download (524Kb)
[img]
Preview
Text
1687039_Chapter1.pdf - Accepted Version

Download (324Kb) | Preview
[img] Text
1687039_Chapter2.pdf - Accepted Version
Restricted to Registered users only

Download (512Kb)
[img] Text
1687039_Chapter3.pdf - Accepted Version
Restricted to Registered users only

Download (502Kb)
[img] Text
1687039_Chapter4.pdf - Accepted Version
Restricted to Registered users only

Download (321Kb)
[img]
Preview
Text
1687039_ChapterConclusion.pdf - Accepted Version

Download (142Kb) | Preview
[img]
Preview
Text
1687039_Cover.pdf - Accepted Version

Download (255Kb) | Preview
[img]
Preview
Text
1687039_References.pdf - Accepted Version

Download (150Kb) | Preview

Abstract

Perkembangan teknologi yang sangat pesat dan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan, salah satunya aspek perekonomian khususnya pada sektor pembiayaan dalam layanan pinjam-meminjam (Peer-to-Peer Lending), yang mengubah sistem konvesional menjadi modern, yang biasanya harus bertatap muka menjadi jarak jauh. Financial Technologi Peer-to-Peer Lending merupakan produk terbaru dari jasa perbankan yang memudahkan para nasabah mendapatkan dana dari berbagai Platform yang tersedia. Namun dalam prakteknya terjadi pelanggaran yang dilakukan dalam hal penagihan terhadap nasabah yang wanprestasi dengan cara pengungkapan data nasabah, persoalan hukum yang timbul adalah apa siapa yang bertanggungjawaban atas kerugian tersebut dan perlindungan hukum yang didapat oleh nasabah Metode Penelitian yang digunakan dalam penyusunan tugas akhir ini menggunakan metode yuridis normatif dengan sifat penelitian deskriptif analitis. Metode pendekatan yang digunakan adalah pendekatan undang-undang, konseptual dan kasus. adapun data yang digunakan adalah data sekunder yang terdiri atas bahan primer, sekunder dan tersier seperti Undang-Undang, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jurnal Hukum. Teknik pengumpulan data yang dipakai adalah studi kepustakaan, selanjutnya diolah dan dianalisis secara kualitatif. Berdasarkan tulisan ini diperoleh maka pihak yang harus bertanggung jawab jika terjadi kerugian atas penagihan kewajiban pembayaran adalah Penyelenggara Financial Technology Peer-to-Peer Lending atas dasar perjanjian yang diadakan secara langsung dengan Nasabah yang dirugikan. Untuk itu Nasabah dapat mendapatkan perlindungan hukum mulai dari melaporkan kepada asosiasi, melakukan negosiasi, melakukan mediasi, meminta bantuan kepada Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen serta mengajukan gugatan perdata maupun tuntutan pidana berdasarkan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik. Saran penulis untuk pemerintah segera merumuskan dan mengesahkan Rancangan Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi serta bagi masyarakat untuk lebih berhati-hati dan teliti sebelum memilih Financial Technology Peer-to-Peer Lending

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Penyedia Jasa, Peer-to-Peer Lending, Financial Technology
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Faculty of Law > 87 Specialization in Business and Investment Law
Depositing User: Perpustakaan Maranatha
Date Deposited: 04 Feb 2022 01:39
Last Modified: 04 Feb 2022 01:39
URI: http://repository.maranatha.edu/id/eprint/29584

Actions (login required)

View Item View Item