Erwin, Triyono ( 9321085 ) (2002) Studi Penggunaan Semen Portland Pozolan (PPC) Untuk Perencanaan Beton Struktural Dengan fc'= 25 MPa. Undergraduate thesis, Universitas Kristen Maranatha.
|
Text
9321085_Abstract_TOC.pdf - Accepted Version Download (788Kb) | Preview |
|
|
Text
9321085_Appendices.pdf - Accepted Version Download (6Mb) | Preview |
|
|
Text
9321085_Chapter1.pdf - Accepted Version Download (374Kb) | Preview |
|
Text
9321085_Chapter2.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (1340Kb) |
||
Text
9321085_Chapter3.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (3636Kb) |
||
Text
9321085_Chapter4.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (1754Kb) |
||
|
Text
9321085_Conclusion.pdf - Accepted Version Download (279Kb) | Preview |
|
|
Text
9321085_Cover.pdf Download (339Kb) | Preview |
|
|
Text
9321085_References.pdf - Accepted Version Download (229Kb) | Preview |
Abstract
Selama ini masyarakat awam hanya mengenal Semen Portland (PC) sebagai material beton konvensional. Penggunaan material pengikat beton lain seperti Semen Pozolan nyaris terlupakan. Semen Pozolan sebenarnya sudah lama dikenal masyarakat, tetapi karena keterbatasan teknik proses yang ada, Pozolan dianggap semen berkualitas rendah. Tetapi pada saat ini, industri semen nasional telah mengembangkan Semen Pozolan terbaru dengan nama Portland Pozzolan Cement (PPC) yang memiliki keunggulan yang sekelas dengan Semen Portland tipe I dan keunggulan-keunggulan lain yang tidak dimiliki oleh Semen Portland. Tugas akhir ini meneliti kekuatan tekan beton silinder yang terbuat dari bahan pengikat Semen Portland Pozolan (Portland Pozzolan Cement – PPC) jenis A pada usia 3, 7, 14, 21, 28 dan 60 hari. Kemudian hasil ini dibandingkan dengan kekuatan beton yang berasal dari campuran yang menggunakan Semen Portland biasa (Ordinary Portland Cement – OPC) tipe I. Perencanaan campuran beton berdasarkan metode American Concrete Institute (ACI). Kebutuhan semen untuk pembuatan beton dengan fc’ = 25 MPa menggunakan Semen Portland Pozolan lebih besar dari pada Semen Portland. Beton segar yang menggunakan Semen Portland Pozolan lebih encer dibandingkan dengan yang menggunakan Semen Portland. Proses hidrasi beton yang menggunakan Semen Portland Pozolan lebih lambat dibanding dengan yang menggunakan Semen Portland. Walaupun demikian, proses hidrasinya mempunyai rentang waktu yang lebih panjang, sehingga kenaikan kuat tekan pada usia yang lama cukup signifikan.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) |
Depositing User: | Perpustakaan Maranatha |
Date Deposited: | 05 Mar 2013 09:19 |
Last Modified: | 14 Dec 2017 04:26 |
URI: | http://repository.maranatha.edu/id/eprint/2753 |
Actions (login required)
View Item |