Kusmariyati, Nani and Sinuraya, Candra and Carolina, Verani (2011) Analisis Cost of Poor Quality Sebagai Alat Penilaian Terhadap Perbaikan Kualitas (Studi Kasus Pada PT. Garuda Budiono Putra Tegal). Jurnal Riset Akuntansi, III (2).
Text
ANALISIS COST OF POOR QUALITY SEBAGAI ALAT PENILAIAN KEGIATA.pdf - Submitted Version Download (273Kb) |
Abstract
Pada saat perusahaan mengimplementasikan kegiatan perbaikan kualitas, timbul kebutuhan untuk memantau (menilai) atau melaporkan kemajuan dari kegiatan tersebut. Analisis cost of poor quality dapat digunakan sebagai alat penilaian kegiatan perbaikan kualitas yang dilakukan perusahaan. Karena melalui analisis cost of poor quality ini, dapat diketahui seberapa besar biaya yang dikeluarkan akibat adanya produk yang cacat, apabila dengan kegiatan perbaikan kualitas yang dilakukan perusahaan mampu memperkecil cost of poor quality maka berarti perusahaan mampu mengurangi produk yang cacat atau yang tidak memenuhi standar kualitas yang dapat merugikan perusahaan, jadi kegiatan perbaikan kualitas perusahaan yang telah dilakukan dapat dinilai telah berhasil. Penulis melakukan penelitian pada PT Garuda Budiono Putra Tegal. Objek yang di analisis adalah cost of poor quality pada perusahaan untuk menilai keberhasilan atau kemajuan kegiatan perbaikan kualitas yang dilakukan perusahaan. Penelitian dilakukan mulai dari bulan September sampai dengan bulan November 2008. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analistis. Pendekatan penelitiannya melalui studi kasus. Sedangkan metode pengumpulan data yang dilakukan adalah penelitian lapangan dan didukung dengan penelitian kepustakaan. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, maka hasil penelitian ini menyimpulkan: 1. Biaya kualitas PT Garuda Budiono terdiri dari: biaya pencegahan, biaya penilaian, biaya kegagalan internal, dan biaya kegagalan eksternal. Cost of poor quality dalam perusahaan mencakup kategori biaya kegagalan internal yaitu sisa bahan dan biaya kegagalan eksternal yaitu retur. Kegiatan perbaikan kualitas yang dilakukan perusahaan diantaranya perencanaan mutu, pemeliharaan dan perawatan mesin, inspeksi dari bahan baku hingga produk jadi dilakukan perusahaan untuk menekan cost of poor quality. 2. Komposisi cost of poor quality tahun 2006 sebesar 40% dari keseluruhan biaya kualitas, hal ini menunjukkan perusahaan memiliki kesempatan untuk untuk meminimumkan cost of poor quality dengan melakukan aktivitas perbaikan kualitas yang akan meningkatkan biaya pengendalian (Hansen dan Mowen 2006:628). Sedangkan, komposisi cost of poor quality pada tahun 2007 sebesar 38% dari keseluruhan biaya kualitas berarti perusahaan mampu meningkatkan kualitas atau meminimumkan unit cacat yang tidak memenuhi spesifikasinya melalui peningkatan kegiatan perbaikan kualitas perusahaan. 3. Perusahaan mampu memperkecil cost of poor quality, hal ini menujukkan bahwa perusahaan mampu mengurangi unit cacat atau yang tidak memenuhi standar kualitas yang dapat merugikan perusahaan melalui kegiatan perbaikan kualitas yang telah dilakukan, jadi kegiatan perbaikan kualitas perusahaan yang telah dilakukan dapat dinilai telah berhasil dan perusahaan dapat melanjutkan dan meningkatkan kegiatan perbaikan kualitas yang sudah ada.
Item Type: | Article |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | kualitas, biaya kualitas, biaya pengendalian, cost of poor quality, dan kegiatan perbaikan kualitas |
Subjects: | H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD28 Management. Industrial Management |
Depositing User: | Perpustakaan Maranatha |
Date Deposited: | 30 Jan 2012 09:21 |
Last Modified: | 30 Jan 2012 09:21 |
URI: | http://repository.maranatha.edu/id/eprint/25 |
Actions (login required)
View Item |