Usulan Penentuan Perusahaan Makloon untuk Proses Chrome Plating Dengan Menggunakan Metode Fuzzy Analytical Hierarchy Process (F-AHP) di PT "X"

Evita, Evita (1423040) (2018) Usulan Penentuan Perusahaan Makloon untuk Proses Chrome Plating Dengan Menggunakan Metode Fuzzy Analytical Hierarchy Process (F-AHP) di PT "X". Undergraduate thesis, Universitas Kristen Maranatha.

[img]
Preview
Text
1423040_Abstract_TOC.pdf - Accepted Version

Download (560Kb) | Preview
[img] Text
1423040_Appendices.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (692Kb)
[img]
Preview
Text
1423040_Chapter1.pdf - Accepted Version

Download (207Kb) | Preview
[img] Text
1423040_Chapter2.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (533Kb)
[img] Text
1423040_Chapter3.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (362Kb)
[img] Text
1423040_Chapter4.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (174Kb)
[img] Text
1423040_Chapter5.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (1483Kb)
[img]
Preview
Text
1423040_Conclusion.pdf - Accepted Version

Download (119Kb) | Preview
[img]
Preview
Text
1423040_Cover.pdf - Accepted Version

Download (167Kb) | Preview
[img]
Preview
Text
1423040_References.pdf - Accepted Version

Download (323Kb) | Preview

Abstract

PT X merupakan salah satu industri yang bergerak di bidang manufaktur kursi dan meja. PT X berlokasi di Jalan Industri III No.3, Cimahi. Terdapat proses produksi yang tidak dapat dilakukan pada lantai produksi PT X, yaitu proses chrome plating (proses pelapisan chrome pada kerangka besi untuk kursi dan meja) dikarenakan faktor ketentuan 3B (Bahan Berbahaya dan Beracun) yang harus diikuti dan kualitas air untuk proses pengerjaan chrome plating adalah air dengan pH 10 sedangkan air yang tersedia di perusahaan mencapai pH 20. Hal ini mengakitbatkan PT X memilih untuk menggunakan jasa makloon. Perusahaan makloon yang menjadi penyedia fasilitas proses chrome plating terhadap PT X ada 5, yaitu PT A, B, C, D, dan E. Saat ini, perusahaan lebih intensif memberikan order ke perusahaan makloon yang paling lama bekerja sama dengan perusahaan yaitu makloon E dikarenakan perusahaan ingin menjaga hubungan baik antar kedua perusahaan. Masalah yang terjadi menunjukkan terjadi penurunan kualitas hasil chrome plating. Selain itu, keterlambatan juga terjadi dari perusahaan makloon dalam mengirimkan barang hasil chrome plating ke lantai produksi, sehingga proses produksi terhambat. Untuk itu, perusahaan harus selektif dalam memilih perusahaan makloon yang tepat untuk mengerjakan proses chrome plating ini. Penyelesaian masalah yang digunakan untuk memilih perusahaan makloon adalah menggunakan metode Fuzzy Analytical Hierarchy Process (F-AHP). Keunggulan dari metode Fuzzy Analytical Hierarchy (F-AHP) adalah mampu mengakomodasi ketidakpastian dari responden dengan memberikan range penilaian responden yang meminimalkan subjektivitas manusia dalam menilai sesuatu. Data awal yang disusun oleh penulis berupa penyusunan kuesioner konstruk dengan menggunakan referensi dari beberapa sumber. Data tersebut kemudian divalidasi oleh 5 orang responden dosen dari kelompok bidang keahlian Optimisasi Sistem Industri. Hasil tersebut kemudian disebarkan ke 3 orang dari pihak perusahaan yang berhubungan langsung dengan bagian pengadaan, yaitu Kepala Bagian Pembelian dan 2 orang Staff Pembelian. Penyebaran kuesioner konstruk ini dilakukan untuk mencari kriteria dan sub kriteria yang sesuai untuk pemilihan perusahaan makloon. Kemudian kriteria dan sub kriteria tersebut direvisi dan dilengkapi kembali ke dalam kuesioner konstruk. Setelah kriteria dan sub kriteria yang ada telah valid, penulis melakukan penyusunan kuesioner perbandingan berpasangan. Kuesioner perbandingan berpasangan kemudian disebar ke 3 orang responden dari pihak perusahaan dan hasil kuesioner tersebut akan menjadi acuan data awal bagi penulis untuk perhitungan Fuzzy Analytical Hierarchy Process (F-AHP). Berdasarkan hasil pengolahan data didapatkan urutan kriteria terpenting menurut perusahaan yaitu Quality dengan bobot sebesar 0.384, Cost dengan bobot sebesar 0.243, Responsiveness dengan bobot sebesar 0.153, Delivery dengan bobot sebesar 0.102, Company dengan bobot sebesar 0.081, dan Flexibility dengan bobot sebesar 0,037. Bobot sub kriteria tertinggi dari masing-masing kriteria adalah Kesesuaian Hasil dengan Spesifikasi sebesar 0.528, Harga sebesar 0.862, Kecepatan Respons sebesar 0.634, Ketepatan Waktu Pengiriman sebesar 0.527, Lamanya Bekerja sama sebesar 0.543, dan Jumlah Maksimum yang Dimakloonkan sebesar 0.373. Perusahaan makloon yang memberikan kinerja terbaik adalah perusahaan makloon A dengan nilai bobot sebesar 0.295, sehingga penulis mengusulkan agar perusahaan memprioritaskan perusahaan makloon A. Kelima alternatif perusahaan makloon ini masuk dalam kategori leverage. Dengan kondisi kategori leverage, perusahaan dapat melakukan penawaran terkait harga dan perusahaan dapat menjalin hubungan yang lebih erat dengan perusahaan makloon. Dalam hal ini hubungan yang lebih erat yang dimaksud adalah adalah cooperative collaboration di mana perusahaan tidak hanya melakukan sebuah transaksi begitu saja tetapi dapat meningkatkan information sharing antara kedua perusahaan.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: T Technology > TS Manufactures
Divisions: Faculty of Engineering > 23 Industrial Engineering Department
Depositing User: Perpustakaan Maranatha
Date Deposited: 25 Jun 2018 03:03
Last Modified: 25 Jun 2018 03:03
URI: http://repository.maranatha.edu/id/eprint/24536

Actions (login required)

View Item View Item