Tjuatja, Andrew (1310046) (2016) Analisis Histopatologik Duodenum Tikus Wistar pada Pemberian Subkronik Kombinasi Ekstrak Kedelai (Glycine max L.merr) Detam-1 dan Daun Jati Belanda (Guazuma ulmifolia). Undergraduate thesis, Universitas Kristen Maranatha.
|
Text
1310046_Abstract_TOC.pdf - Accepted Version Download (983Kb) | Preview |
|
Text
1310046_Appendices.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (6Mb) |
||
|
Text
1310046_Chapter1.pdf - Accepted Version Download (654Kb) | Preview |
|
Text
1310046_Chapter2.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (6Mb) |
||
Text
1310046_Chapter3.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (1296Kb) |
||
Text
1310046_Chapter4.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (1418Kb) |
||
|
Text
1310046_Cover.pdf Download (47Kb) | Preview |
|
|
Text
1310046_Conclusion.pdf - Accepted Version Download (129Kb) | Preview |
|
|
Text
1310046_References.pdf - Accepted Version Download (500Kb) | Preview |
Abstract
Latar Belakang Kombinasi ekstrak etanol biji kedelai Detam-1 (EEKD) dan ekstrak etanol daun jati Belanda (EEJB), memiliki kandungan flavonoid, saponin, tanin, dan lainnya, tergolong sebagai Anti Nutrition Factors (ANF). ANF bersifat toksik terhadap duodenum, mengakibatkan perubahan gambaran histopatologik (pengurangan tinggi villi dan kerusakan mukosa). Tujuan Penelitian Mengetahui adanya perubahan gambaran histopatologik duodenum akibat pemberian subkronik (90 hari) EEKD dan EEJB dengan parameter integritas epitel dan derajat atrofi villi. Metode Penelitian Desain eksperimental laboratorium sungguhan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Sebanyak 120 tikus Wistar jantan dan betina dibagi dalam 6 kelompok, diberi perlakuan selama 90 hari, dibuat preparat duodenum, kemudian diamati. Integritas epitel dianalisis menggunakan ANOVA dengan uji post hoc LSD, derajat atrofi villi dianalisis dengan Kruskal-Wallis. Hasil Pada pengamatan integritas epitel didapatkan hasil yang bermakna antara K1 dengan K3, K4, K6, pada kelompok tikus Wistar jantan dan betina. Hasil yang bermakna juga didapatkan antara K2 dengan K3, K4, K6; K4 dengan K5; dan K5 dengan K6, pada kelompok tikus Wistar jantan. Pada pengamatan derajat atrofi villi didapatkan hasil yang tidak bermakna. Simpulan Terjadi perubahan histopatologik integritas epitel mukosa duodenum tikus Wistar pada pemberian subkronik (90 hari) kombinasi EEKD dan EEJB, tetapi tidak terjadi perubahan derajat atrofi villi duodenum.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Biji kedelai DETAM-1, daun jati Belanda, histopatologik duodenum |
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions: | Faculty of Medicine > 10 School of Medicine |
Depositing User: | Perpustakaan Maranatha |
Date Deposited: | 09 Feb 2017 03:27 |
Last Modified: | 16 Nov 2017 02:18 |
URI: | http://repository.maranatha.edu/id/eprint/21470 |
Actions (login required)
View Item |