Wijaya, Niko (0252083) (2006) Analisis Kebijakan Maintenance Mesin Obras dalm Usaha Menekan Kerusakan Mesin pada PT. Multi Garmenjaya, Bandung. Undergraduate thesis, Universitas Kristen Maranatha.
|
Text
0252083_Abstract_TOC.pdf - Accepted Version Download (110Kb) | Preview |
|
Text
0252083_Appendices.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (48Kb) |
||
|
Text
0252083_Chapter1.pdf - Accepted Version Download (150Kb) | Preview |
|
Text
0252083_Chapter2.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (197Kb) |
||
Text
0252083_Chapter3.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (166Kb) |
||
Text
0252083_Chapter4.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (169Kb) |
||
|
Text
0252083_Conclusion.pdf - Accepted Version Download (79Kb) | Preview |
|
Text
0252083_Cover.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (173Kb) |
||
|
Text
0252083_References.pdf - Accepted Version Download (92Kb) | Preview |
Abstract
Ketatnya persaingan dalam usaha garmen belakangan ini membuat banyak perusahaan garmen bekerja keras untuk bertahan dalam persaingan. Mesin merupakan salah satu poin yang harus diperhatikan. Mesin yang dimiliki perusahaan akan sangat mempengaruhi hasil produksi barang atau jasa perusahaan. Kualitas produksi yang dihasilkan perusahaan tentu akan baik apabila kualitas dan kondisi mesin yang dimiliki juga dalam keadaan baik dan siap pakai. Untuk menjaga dan mempertahankan kondisi mesin diperlukan kegiatan maintenance. Maintenance yang dilakukan bertujuan untuk menjaga agar mesin selalu dalam kondisi siap kerja dan juga untuk menghindari adanya kerusakan pada produksi barang atau jasa perusahaan. Jika maintenance dilakukan secara teratur dan terus-menerus, maka kerusakan pada mesin produksi khususnya mesin obras dapat ditekan dan diminimalisir. Pada penelitian ini penulis akan menjabarkan mengenai kegiatan maintenance yang dilakukan di PT. Multi Garmenjaya yang bergerak dalam bidang usaha produksi garmen. PT. Multi Garmenjaya dalam proses produksinya sering mengalami kerusakankerusakan kecil dan juga besar terutama pada mesin obras yang dimiliki oleh perusahaan. Kerusakan-kerusakan pada mesin obras tersebut sudah dianggap melebihi batas kewajaran karena tingkat kerusakannya telah mencapai bahkan melewati angka 5 %. Dengan tingkat kerusakan sebesar itu maka produksi perusahaan dapat terganggu, karena di saat seharusnya mesin dapat menghasilkan produksi justru mengalami kerusakan dan perlu waktu untuk memperbaikinya. Di saat proses perbaikan tersebut sedang berlangsung, di tempat lain tepatnya di bagian produksi, terjadi penumpukan bahan baku. Hal ini terjadi karena sebagian mesin yang mengalami kerusakan sedang diperbaiki, sehingga jumlah mesin yang masih dapat bekerja di bagian produksi lebih sedikit, artinya volume produksi juga akan mengalami penurunan akibat kekurangan jumlah mesin, dan kondisi demikian juga akan memperlambat produksi yang dapat menyebabkan kerugian bagi perusahaan, seperti keterlambatan pengiriman barang, penurunan kualitas dan jumlah produksi, dan lain sebagainya. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif analisis, yang mana pemecahan masalah dilakukan dengan cara mengumpulkan, menyajikan, serta menganalisis data sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas untuk kemudian ditarik kesimpulan serta diajukan saran yang diperlukan. Data yang dipilih oleh penulis adalah data kerusakan selama 6 bulan terakhir pada tahun 2005. Dari data tersebut diketahui persentase kerusakannya mencapai rata-rata diatas 5 %. Setelah didapatkan hasilnya, sumber-sumber penyebab kerusakan tersebut dihitung menggunakan diagram pareto dan muncul 2 jenis kerusakan utama yang mencapai 80%, setelah itu jenis-jenis kerusakan yang paling dominan tersebut dicari penyebabnya dengan menggunakan diagram fish bone chart sehingga ditemukan bahwa penyebab-penyebab utama kerusakan mesin obras di PT. Multi Garmenjaya adalah faktor manusia,mesin dan bahan baku. Kerusakan yang memakan biaya perbaikan terbesar adalah kerusakan pada looper dan crankshaft pada mesin obras. Biaya perbaikan kedua jenis spareparts tersebut mencapai angka 82, 77 %, dengan persentase kerusakan looper 53, 88 % dan crankshaft 28, 89 %. Dengan keadaan tersebut dapat ditarik kesimpulan singkat, bahwa perusahaan harus lebih memperhatikan dan memikirkan bagaimana caranya untuk mencegah kerusakan, terutama pada kedua jenis kerusakan tersebut.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD28 Management. Industrial Management |
Divisions: | Faculty of Economics > 52 Management Department |
Depositing User: | Perpustakaan Maranatha |
Date Deposited: | 01 Apr 2016 09:53 |
Last Modified: | 01 Apr 2016 09:53 |
URI: | http://repository.maranatha.edu/id/eprint/19696 |
Actions (login required)
View Item |