Usulan Tata Letak Lantai Produksi Menggunakan Grouping Technology dengan Mempertimbangkan Faktor-Faktor Produksi (Urutan Proses, Volume Produksi, dan Kapasitas Material Handling ) di PT Sinar Terang Logamjaya Bandung

Saputra, Billy (1223038) (2016) Usulan Tata Letak Lantai Produksi Menggunakan Grouping Technology dengan Mempertimbangkan Faktor-Faktor Produksi (Urutan Proses, Volume Produksi, dan Kapasitas Material Handling ) di PT Sinar Terang Logamjaya Bandung. Undergraduate thesis, Universitas Kristen Maranatha.

[img]
Preview
Text
1223038_Abstract_TOC.pdf - Accepted Version

Download (156Kb) | Preview
[img] Text
1223038_Appendices.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (1829Kb)
[img]
Preview
Text
1223038_Chapter1.pdf - Accepted Version

Download (126Kb) | Preview
[img] Text
1223038_Chapter2.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (651Kb)
[img] Text
1223038_Chapter3.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (364Kb)
[img] Text
1223038_Chapter4.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (529Kb)
[img] Text
1223038_Chapter5.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (1114Kb)
[img]
Preview
Text
1223038_Conclusion.pdf - Accepted Version

Download (119Kb) | Preview
[img] Text
1223038_Cover.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (530Kb)
[img]
Preview
Text
1223038_References.pdf - Accepted Version

Download (216Kb) | Preview

Abstract

PT Sinar Terang Logamjaya atau yang sering disebut PT Stallion adalah perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur pembuatan sparepart motor dengan bahan baku logam, seperti pedal motor, cup tanki bensin, dan lain-lain. Saat ini PT Sinar Terang Logamjaya menerapkan tata letak by process, dimana mesin-mesin yang memiliki karakteristik sama diletakkan dalam satu lokasi atau departemen. Alat material handling yang digunakan perusahaan saat ini adalah hand pallet. Seiring dengan berjalannya waktu, produk-produk yang dihasilkan oleh perusahaan mengalami perubahan baik dari segi ukuran maupun detail dari bentuk produk yang menyebabkan adanya pergantian urutan proses pembuatan. Hal ini menyebabkan aliran material menjadi tidak beraturan sehingga membuat jarak tempuh menjadi lebih jauh, ongkos material handling (OMH) menjadi tinggi, perpindahan material dan, manufacturing lead time menjadi lebih lama. Kemudian dampak selanjutnya yang terjadi adalah penurunan daya saing perusahaan. Untuk mengatasi permasalahan di atas, penulis mengusulkan perbaikan tata letak lantai produksi menggunakan konsep by process dan grouping technology (GT). Dengan GT dibentuk dua atau lebih sel manufaktur, dimana setiap sel terdiri dari mesin-mesin yang akan memproses pembuatan beberapa komponen yang memiliki kemiripan secara proses. Metode yang diusulkan dalam membuat GT adalah pembentukan sel manufaktur dengan mempertimbangkan faktor-faktor produksi (urutan proses, volume produksi, dan kapasitas material handling) yang dikembangkan oleh Kumar dan Sharma (2014). Berdasarkan pengolahan data yang telah dilakukan, maka pada pembuatan GT dihasilkan tata letak mesin usulan yang memiliki 2 buah sel manufaktur. Setelah membagi mesin ke dalam sel manufaktur, yang selanjutnya dilakukan adalah pembuatan skenario duplikasi, non-duplikasi, dan optimisasi untuk mendapat beberapa alternatif usulan. Dari masing-masing metode dan skenario dihitung kebutuhan jumlah mesin dan kebutuhan luas lantai produksi, kemudian juga dihitung frekuensi perpindahan antar mesin dan OMH-nya. Kemudian berdasarkan OMH tersebut dibuatlah skala prioritas berdasarkan aliran inflow dan outflow. Setelah itu penulis membuat allocation relationship diagram (ARD) dan menghitung OMH revisi. Berdasarkan OMH revisi tersebut dipilih skenario dan aliran yang menghasilkan OMH termurah dan dibuat tata letak usulan berdasarkan skenario dan aliran tersebut. Untuk mengetahui seberapa baik tata letak yang diusulkan maka penulis membandingkan tata letak usulan tersebut dengan tata letak yang digunakan perusahaan saat ini. Apabila tata letak mesin yang usulan diterapkan maka jarak tempuh menjadi lebih dekat. Hal ini dapat dilihat dari penghematan OMH, yaitu perusahaan dapat menghemat OMH dari Rp 2,992,169.01 per bulan menjadi Rp 1,979,448.91 per bulan, sehingga memberikan penghematan sebesar Rp 1,012,720.10 per bulan atau sebesar 33.85%.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD28 Management. Industrial Management
Divisions: Faculty of Engineering > 23 Industrial Engineering Department
Depositing User: Perpustakaan Maranatha
Date Deposited: 28 Mar 2016 09:03
Last Modified: 28 Mar 2016 09:03
URI: http://repository.maranatha.edu/id/eprint/19585

Actions (login required)

View Item View Item