Analisis Prevalensi dan Faktor Risiko Terjadinya Obstructive Sleep Apnea Dengan Kuesioner Berlin Pada Sekelompok Karyawan Di Jakarta

Natalia, Cynthia ( 0510025 ) (2010) Analisis Prevalensi dan Faktor Risiko Terjadinya Obstructive Sleep Apnea Dengan Kuesioner Berlin Pada Sekelompok Karyawan Di Jakarta. Undergraduate thesis, Universitas Kristen Maranatha.

[img]
Preview
Text
0510025_Abstract_TOC.pdf - Accepted Version

Download (240Kb) | Preview
[img]
Preview
Text
0510025_Appendices.pdf - Accepted Version

Download (138Kb) | Preview
[img]
Preview
Text
0510025_Chapter1.pdf - Accepted Version

Download (75Kb) | Preview
[img] Text
0510025_Chapter2.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (465Kb)
[img] Text
0510025_Chapter3.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (203Kb)
[img] Text
0510025_Chapter4.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (248Kb)
[img]
Preview
Text
0510025_Conclusion.pdf - Accepted Version

Download (65Kb) | Preview
[img]
Preview
Text
0510025_Cover.pdf

Download (176Kb) | Preview
[img] Text
0510025_References.pdf - Accepted Version

Download (189Kb)

Abstract

Obstructive Sleep Apnea (OSA) adalah gangguan bernafas saat tidur dengan dengkuran yang keras serta berhentinya nafas dalam periode pendek. Tujuan studi ini untuk mengetahui prevalensi risiko terkena OSA dan faktor risikonya, serta mengetahui hubungan hasil kuesioner Berlin dengan snoring dan hasil Epworth Sleepiness Scale. Penelitian ini bersifat prospektif observasional, metode survei, bersifat deskriptif dan analitik dengan metode statistik Fisher Exact. Sejumlah karyawan usia >30 tahun mengisi kuesioner Berlin dan Epworth Sleepiness Scale. Dari hasil kuesioner Berlin, 6 dari 46 orang (13,04%) berisiko tinggi tinggi terkena OSA, 1 wanita, 5 laki-laki; 33,33% (2/6) usia 30-39 tahun; 66,67 % (4/6) usia 40-49 tahun; 0 % usia 50-59 tahun; 0% BMI ≤ 18,5; 83,33 % (5/6) BMI 18,5-24,9; 0% BMI 25-29,9; 16,67 % (1/6) BMI >30; 50% (3/6) kelompok lingkar leher <37 cm, 33,33% (2/6) kelompok lingkar leher 37-48 cm, 16,67% (1/6) kelompok lingkar leher >48 cm; 1 snoring (-), 5 snoring (+); dan 1 tidak mengantuk, 5 mengantuk menurut hasil Epworth Sleepiness Scale. Kesimpulannya, prevalensi risiko tinggi terkena OSA 13,04% dari total subjek penelitian, rasio pria : wanita adalah 5:1. Kelompok usia 40-49 tahun, kelompok BMI 18,5-24,9 dan kelompok ukuran lingkar leher <37 cm lebih berisiko tinggi terkena OSA daripada kelompok lainnya. Snoring sangat berhubungan dengan risiko tinggi OSA, dan hasil Epworth Sleepiness Scale tidak berhubungan dengan hasil kuesioner Berlin.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Obstructive Sleep Apnea, Snoring, Kuesioner Berlin, Epworth Sleepinees Scale
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Depositing User: Perpustakaan Maranatha
Date Deposited: 25 Sep 2012 09:13
Last Modified: 04 Oct 2017 06:51
URI: http://repository.maranatha.edu/id/eprint/1882

Actions (login required)

View Item View Item