Harsoyo, Yohanes Widyo (0764034) (2015) Perancangan Buku Fotografi Sebagai Upaya Pelestarian Rumah Adat Kudus. Undergraduate thesis, Universitas Kristen Maranatha.
|
Text
0764034_Abstract_TOC.pdf - Accepted Version Download (240Kb) | Preview |
|
Text
0764034_Appendices.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (7Mb) |
||
|
Text
0764034_Chapter1.pdf - Accepted Version Download (100Kb) | Preview |
|
Text
0764034_Chapter2.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (442Kb) |
||
Text
0764034_Chapter3.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (453Kb) |
||
Text
0764034_Chapter4.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (9Mb) |
||
|
Text
0764034_Conclusion.pdf - Accepted Version Download (86Kb) | Preview |
|
Text
0764034_Cover.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (180Kb) |
||
|
Text
0764034_References.pdf - Accepted Version Download (211Kb) | Preview |
Abstract
Rumah adat Kudus atau Joglo Pencu merupakan rumah adat warisan leluhur. Rumah adat ini muncul sekitar abad ke-15 pada jaman Kesunanan Kudus yang berawal dari mendaratnya imigran yang berasal dari China yaitu Sampokong dan juru seninya Thio Liang Sing di wilayah barat Gunung Muria. Rumah adat Kudus mempunyai keunikan dari bentuk serta ragam hias yang ada. Gaya ukir atau pahatan yang dimiliki oleh rumah adat Kudus ini merupakan perpaduan motif dari China, Eropa, Hindu dan Persia (Islam). Falsafah yang terkandung di dalam rumah adat Kudus penting bagi kehidupan manusia, ini menjelaskan bahwa nenek moyang kita memiliki ilmu dan budi luhur tinggi yang diwariskan kepada anak cucunya. Pada masa sekarang keberadaan rumah adat Kudus semakin terancam, baik dari segi jumlah maupun usaha pelestarian yang kurang. Fakta ini menurut data yang diperoleh dari dinas pariwisata Kudus. Dengan perawatan yang rumit dan biaya yang mahal hanya beberapa bangunan saja yang masih bertahan. Survey dan penyebaran kuesioner dilakukan kepada masyarakat Kudus yang berusia 17-24 tahun (remaja) dan 25-40 tahun (dewasa muda). Penulis juga melakukan wawancara langsung terhadap sumber terkait diantaranya adalah Dinas pariwisata Kudus, penjaga museum kretek Kudus dan sejarawan yang sudah memiliki pengalaman selama 15 tahun dalam meneliti tentang rumah adat Kudus untuk mendapatkan data yang akurat. Hasil penelitian disusun sebagai buku fotografi dengan judul Joglo Pencu Rumah Adat Kudus yang berisi tentang filosofi sejarah dan dokumentasi ragam hias yang dimiliki sebagai upaya pelestarian sumber informasi bagi generasi mendatang.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | rumah adat kudus, perancangan buku fotografi, joglo pencu |
Subjects: | N Fine Arts > N Visual arts (General) For photography, see TR |
Divisions: | Faculty of Arts & Design > 64 Visual Communication Design Department |
Depositing User: | Perpustakaan Maranatha |
Date Deposited: | 03 Dec 2015 02:05 |
Last Modified: | 03 Dec 2015 02:05 |
URI: | http://repository.maranatha.edu/id/eprint/17748 |
Actions (login required)
View Item |