Setiawan, Andri ( 9910124 ) (2003) Pola Pemberian Obat Asma Bronkiale Di Kalangan Para Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha dan Rumah Sakit Immanuel. Undergraduate thesis, Universitas Kristen Maranatha.
|
Text
9910124_Abstract_TOC.pdf - Accepted Version Download (279Kb) | Preview |
|
Text
9910124_Appendices.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (158Kb) |
||
|
Text
9910124_Chapter1.pdf - Accepted Version Download (163Kb) | Preview |
|
Text
9910124_Chapter2.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (561Kb) |
||
Text
9910124_Chapter3.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (104Kb) |
||
Text
9910124_Chapter4.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (315Kb) |
||
|
Text
9910124_Conclusion.pdf - Accepted Version Download (109Kb) | Preview |
|
|
Text
9910124_Cover.pdf Download (167Kb) | Preview |
|
|
Text
9910124_References.pdf - Accepted Version Download (105Kb) | Preview |
Abstract
Panduan terapi Asma Bronkiale telah dikeluarkan oleh Global Initiative for Asthma (GINA) dan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah responden mengetahui adanya panduan terapi Asma dan sumber informasinya, apakah responden selalu mengikutinya, jenis obat yang sering diberikan serta untuk mengetahui pola penggunaan Kortikosteroid. Metode penelitian merupakan deskriptif sederhana yaitu studi kasus yang mana sumber data menggunakan data primer (kuesioner) dan sekunder (buku, jurnal dan internet). Hasil penelitian meliputi keadaan responden yang mana 87,5 % mengetahui adanya panduan terapi Asma, 46,94 % mengetahui GINA, 79,59 % tidak selalu mengikutinya, 59,18 % tidak selalu mengikuti perkembangan terbaru, 50 % informasi terapi berasal dari seminar, 83,67 % tidak mengikuti panduan tepat sama, 70,73 % modifikasi terapi berdasarkan pemikiran dan pengalaman, 69,64 % paling sering memberikan obat bentuk tablet, 60,71 % memberikan Salbutamol sebagai pelega, 69,64 % tidak selalu memberikan Kortikosteroid, 60,71 % Kortikosteroid yang paling sering diberikan berupa tablet oral, 26,77 % memberi Kortikosteroid terhadap semua derajat Asma. Penelitian ini berkesimpulan bahwa sebagian besar responden telah mengetahui adanya pedoman terapi Asma dan mengetahui informasinya dari seminar. Meskipun demikian, sebagian responden tidak selalu mengikutinya tepat sama, mereka melakukan modifikasi berdasarkan pemikiran dan pengalaman. Sebagian besar responden memberikan obat bentuk tablet, yang paling sering adalah Salbutamol. Kortikosteroid belum banyak digunakan oleh responden. Penulis menyarankan agar responden lebih mengetahui dan mengikuti perkembangan terapi Asma Bronkiale. Selain itu, agar seminar mengenai Asma Bronkiale lebih banyak diadakan lagi.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions: | Faculty of Medicine > 10 School of Medicine |
Depositing User: | Perpustakaan Maranatha |
Date Deposited: | 05 Nov 2015 10:26 |
Last Modified: | 24 Aug 2017 03:31 |
URI: | http://repository.maranatha.edu/id/eprint/16819 |
Actions (login required)
View Item |