Proses Tidur dan Aspek Farmakodinamik Melatonin Terhadap Siklus Tidur (Studi Pustaka)

Andari, Ratri Retno ( 0010022 ) (2004) Proses Tidur dan Aspek Farmakodinamik Melatonin Terhadap Siklus Tidur (Studi Pustaka). Undergraduate thesis, Universitas Kristen Maranatha.

[img]
Preview
Text
0010022_Abstract_TOC.pdf - Accepted Version

Download (247Kb) | Preview
[img] Text
0010022_Appendices.pdf - Accepted Version
Restricted to Registered users only

Download (94Kb)
[img]
Preview
Text
0010022_Chapter1.pdf - Accepted Version

Download (196Kb) | Preview
[img] Text
0010022_Chapter2.pdf - Accepted Version
Restricted to Registered users only

Download (2666Kb)
[img] Text
0010022_Chapter3.pdf - Accepted Version
Restricted to Registered users only

Download (538Kb)
[img]
Preview
Text
0010022_Conclusion.pdf - Accepted Version

Download (105Kb) | Preview
[img]
Preview
Text
0010022_Cover.pdf

Download (143Kb) | Preview
[img]
Preview
Text
0010022_References.pdf - Accepted Version

Download (151Kb) | Preview

Abstract

Tidur dibutuhkan bagi semua organisme. Faktor-faktor penginduksi tidur dan zat- zat kimia endogen term as uk melatonin sudah ban yak ditemukan, tetapi alasan mengapa tidur dibutuhkan masih merupakan misteri. Begitu juga dengan peranan melatonin secara fisiologis dan patofisiologis. masih dalam ketidakpastian. Maka perlu untuk dipelajari aspek fisiologis dan neurotransmitter tentang proses tidur dan aspek farmakodinamik melatonin terhadap proses tidur. Individu selalu mengalami perubahan antara siklus tidur-terjaga terutama dipengaruhi oleh Reticular Activating System (RAS). Proses tidur dibagi 2 stadium yaitu tidur REM dan tidur non-REM. Tidur disebabkan oleh proses penghambatan aktif. Proses tidur tergantung dari impuls sensoris dan umpan balik positif dari korteks serebri ke RAS, yang kemudian mengirim kembali sinyal eksitasi ke korteks serebri dan kembali lagi ke RAS. Proses tidur tidak disertai penurunan fungsi syaraf dan sel otak tidak pemah beristirahat. Selama proses tidur, otak menggunakan adenosin sebagai bahan mentah untuk mengisi lagi penyimpanan energi yang terbatas. Jadi, dalam proses tidur terjadi pengisian kembali secara periodik penyimpanan energi yang sudah berkurang. Melatonin yang dihasilkan oleh kelenjar pineal, berpengaruh terhadap pola tidur dengan mempengaruhi nukleus suprakiasmatikus sehingga mempercepat onset tidur tanpa melihat irama sirkadian yang sebelumnya. Proses tidur terjadi dengan adanya penghambatan aktif pusat-pusat tidur. Pusat tidur menghasilkan serotonin sedangkan kelompok nukleus pusat siaga menghasilkan norepinephrin. Adenosin, yang merupakan bagian penting dari adenosine triphospate (A TP), bertindak sebagai neuromodulator dan menginaktifkan pusat. terjaga. Melatonin bukanlah pengatur utama tetapi mempunyai pengaruh tertentu terhadap pola tidur. Melatonin menyebabkan tidur dengan mempengaruhi jam biologis atau nukleus suprakiasmatikus di hipotalamus diduga dengan mempengaruhi kadar monoamine.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Divisions: Faculty of Medicine > 10 School of Medicine
Depositing User: Perpustakaan Maranatha
Date Deposited: 01 Sep 2015 11:19
Last Modified: 03 Aug 2017 03:47
URI: http://repository.maranatha.edu/id/eprint/14619

Actions (login required)

View Item View Item