Nathan, Daniel Setiawan ( 1110178 ) (2014) Hubungan Antara Body Mass Index (BMI), Waist Circumference (WC), dan Waist Hip Ratio (WHR) Dengan Kadar Glukosa Darah Puasa Pria Usia 45 Tahun Keatas. Undergraduate thesis, Universitas Kristen Maranatha.
|
Text
1110178_Abstract_TOC.pdf - Accepted Version Download (233Kb) | Preview |
|
Text
1110178_Appendices.pdf - Accepted Version Restricted to Registered users only Download (461Kb) |
||
|
Text
1110178_Chapter1.pdf - Accepted Version Download (237Kb) | Preview |
|
Text
1110178_Chapter2.pdf - Accepted Version Restricted to Registered users only Download (484Kb) |
||
Text
1110178_Chapter3.pdf - Accepted Version Restricted to Registered users only Download (200Kb) |
||
Text
1110178_Chapter4.pdf - Accepted Version Restricted to Registered users only Download (232Kb) |
||
|
Text
1110178_Conclusion.pdf - Accepted Version Download (153Kb) | Preview |
|
|
Text
1110178_CV.pdf - Accepted Version Download (95Kb) | Preview |
|
|
Text
1110178_Cover.pdf Download (324Kb) | Preview |
|
|
Text
1110178_Journal.pdf - Accepted Version Download (107Kb) | Preview |
|
|
Text
1110178_References.pdf - Accepted Version Download (229Kb) | Preview |
Abstract
Diabetes mellitus (DM) adalah suatu penyakit metabolik yang khas ditandai oleh adanya hiperglikemia akibat kelainan sekresi insulin atau kerja insulin, atau kedua- duanya. Salah-satu faktor risiko diabetes melitus adalah obesitas. Diagnosis obesitas dapat ditegakkan dengan menggunakan indikator antropometrik yaitu body mass index (BMI), waist circumference (WC), dan waist hip ratio (WHR). Tujuan penelitian ini adalah untuk evaluasi dan membandingkan antara ukuran BMI, WC, dan WHR manakah yang mempunyai korelasi paling kuat dengan peningkatan kadar glukosa darah puasa sebagai prediktor diabetes melitus. Penelitian observasional-analitik dengan cross sectional design terhadap 30 orang pria relawan usia 45 tahun atau lebih dengan obesitas di bandung pada periode januari- desember 2014. Data terdiri dari tinggi badan (cm), berat badan (kg), BMI (kg/m2), WC (cm), WHR (cm); kadar glukosa darah puasa (mg/dl) dari bahan darah kapiler setelah berpuasa selama 8-12 jam yang diukur menggunakan glukometer auto-check® dengan metode glukosa oksidase. Data dianalisis dengan menggunakan Pearson correlation (α = 0,05) kemudian parameter diagnosis obesitas dengan nilai < 0,05 dibandingkan berdasarkan nilai r hitung untuk mengetahui hubungan paling kuat antara BMI, WC, WHR dengan peningkatan kadar glukosa darah puasa. Waist hip ratio (WHR) mempunyai korelasi paling kuat dengan kadar glukosa darah puasa (r = 0,458; = 0,011), kemudian WC (r = 0,410; = 0,024), tetapi BMI tidak mempunyai korelasi (r = 0,228; = 0,225). Waist hip ratio (WHR) mempunyai korelasi yang lebih baik dengan peningkatan kadar glukosa darah puasa pada pria usia 45 tahun keatas dibandingkan dengan WC.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Kata kunci: BMI, WC, WHR, obesitas, kadar glukosa darah puasa |
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions: | Faculty of Medicine > 10 School of Medicine |
Depositing User: | Perpustakaan Maranatha |
Date Deposited: | 28 May 2015 10:51 |
Last Modified: | 08 Nov 2017 04:51 |
URI: | http://repository.maranatha.edu/id/eprint/12777 |
Actions (login required)
View Item |