Violita, Wan Haddis ( 1010181 ) (2014) Efek Antelmintik Ekstrak Daun Petai Cina (Leucaena leucocephala) terhadap Cacing Ascaris suum secara In Vitro. Undergraduate thesis, Universitas Kristen Maranatha.
|
Text
1010181_Abstract_TOC.PDF - Accepted Version Download (315Kb) | Preview |
|
Text
1010181_Appendices.pdf - Accepted Version Restricted to Registered users only Download (335Kb) |
||
|
Text
1010181_Chapter1.pdf - Accepted Version Download (133Kb) | Preview |
|
Text
1010181_Chapter2.pdf - Accepted Version Restricted to Registered users only Download (297Kb) |
||
Text
1010181_Chapter3.pdf - Accepted Version Restricted to Registered users only Download (180Kb) |
||
Text
1010181_Chapter4.pdf - Accepted Version Restricted to Registered users only Download (286Kb) |
||
|
Other
1010181_Cover.PDF Download (167Kb) | Preview |
|
|
Text
1010181_Conclusion.pdf - Accepted Version Download (93Kb) | Preview |
|
|
Text
1010181_References.pdf - Accepted Version Download (86Kb) | Preview |
Abstract
Ascariasis merupakan masalah kesehatan masyarakat dunia dan juga Indonesia, terutama pada anak-anak. Hal ini berhubungan dengan keadaan sosioekonomi rendah, higiene, dan sanitasi lingkungan yang buruk. Penyakit infeksi ini dapat menimbulkan gejala ringan hingga berat dan dapat mengganggu pertumbuhan anak sehingga diperlukan antelmintik alami selain obat-obatan kimiawi yaitu seperti ekstrak daun petai cina (EDPC). Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai efek antelmintik ekstrak daun petai cina terhadap Ascaris suum secara in vitro. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimental laboratorik sungguhan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL), menggunakan 750 ekor cacing Ascaris suum yang dibagi menjadi 5 kelompok yaitu I, II, dan III berturut turut diberi dosis EDPC 5%, EDPC 10%, dan EDPC 20%. Kelompok IV : kontrol negatif (NaCl) dan V : kontrol positif (pirantel pamoat, n=30, r=5). Data yang diukur adalah jumlah cacing paralisis setelah diinkubasi selama 3 jam pada suhu 37 oC. Analisis data menggunakan Kruskal-Wallis dengan α = 0,05, dilanjutkan dengan Uji Mann-Whitney (p<0,05) menggunakan perangkat lunak komputer. Hasil penelitian rerata persentase jumlah cacing paralisis pada kelompok I : 12,13%; kelompok II : 12,75%; kelompok III : 13,90%, berbeda sangat bermakna (p<0,01) dibandingkan dengan kelompok IV : 18,41% dan kelompok V : 2,36%. Simpulan, ekstrak daun petai cina berefek antelmintik terhadap terhadap Ascaris suum secara in vitro tetapi potensinya lebih lemah dari pirantel pamoat.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Ascaris suum, askariasis, antelmintik, ekstrak daun petai cina (EDPC) |
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions: | Faculty of Medicine > 10 School of Medicine |
Depositing User: | Perpustakaan Maranatha |
Date Deposited: | 15 Jan 2015 09:15 |
Last Modified: | 26 Oct 2017 03:11 |
URI: | http://repository.maranatha.edu/id/eprint/8902 |
Actions (login required)
View Item |