Efek Altelmintik Infusa Biji Pinang (Areca catechu Linn) terhadap Ascaris suum secara In Vitro

Juni Royntan, Tampubolon ( 1010070 ) (2014) Efek Altelmintik Infusa Biji Pinang (Areca catechu Linn) terhadap Ascaris suum secara In Vitro. Undergraduate thesis, Universitas Kristen Maranatha.

[img]
Preview
Text
1010070_Abstract_TOC.pdf - Accepted Version

Download (55Kb) | Preview
[img] Text
1010070_Appendices.pdf - Accepted Version
Restricted to Registered users only

Download (501Kb)
[img]
Preview
Text
1010070_Chapter1.pdf - Accepted Version

Download (52Kb) | Preview
[img] Text
1010070_Chapter2.pdf - Accepted Version
Restricted to Registered users only

Download (553Kb)
[img] Text
1010070_Chapter3.pdf - Accepted Version
Restricted to Registered users only

Download (81Kb)
[img] Text
1010070_Chapter4.pdf - Accepted Version
Restricted to Registered users only

Download (127Kb)
[img]
Preview
Text
1010070_Cover.pdf

Download (33Kb) | Preview
[img]
Preview
Text
1010070_Conclusion.pdf - Accepted Version

Download (31Kb) | Preview
[img]
Preview
Text
1010070_References.pdf - Accepted Version

Download (36Kb) | Preview

Abstract

Askariasis merupakan infeksi cacing yang masih menjadi masalah kesehatan di dunia termasuk Indonesia. Pengobatan askariasis biasanya diberikan obat antelmintik sintesis yang cukup mahal dan banyak resistensi terhadap obat, sehingga diperlukan obat alternatif alami berefek antelmintik, salah satunya adalah biji pinang (Areca catechu Linn). Tujuan penelitian untuk menilai efek antelmintik infusa biji pinang (IBP) terhadap Ascaris suum secara in vitro dan membandingkan potensi antelmintiknya dengan pirantel pamoat. Desain penelitian bersifat eksperimental sungguhan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL), menggunakan 750 cacing Ascaris suum yang dibagi menjadi 5 kelompok, masing–masing I: IBP 20%; II: IBP 40%; III: IBP 80%; IV: NaCl 0,9%, dan V: Pirantel pamoat (n=30, r=5). Data yang diukur adalah jumlah cacing paralisis setelah diinkubasi pada suhu 37 oC selama 3 jam. Analisis data menggunakan Kruskal-Wallis, dilanjutkan uji Mann-Whitney dengan α = 0,05. Hasil penelitian rerata persentase jumlah cacing paralisis pada kelompok I: 13,54; II: 14,54; dan III: 15,09 dibandingkan dengan kelompok IV: 2,36 dan V: 18,41 berbeda sangat bermakna (p<0,01). Simpulan penelitian adalah infusa biji pinang berefek antelmintik terhadap cacing Ascaris suum secara in vitro dengan potensi lebih lemah dari Pirantel pamoat.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: biji pinang, antelmintik, Ascaris suum, askariasis
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Divisions: Faculty of Medicine > 10 School of Medicine
Depositing User: Perpustakaan Maranatha
Date Deposited: 15 Jan 2015 02:02
Last Modified: 24 Oct 2017 05:36
URI: http://repository.maranatha.edu/id/eprint/8794

Actions (login required)

View Item View Item