Pranata, Kevin ( 1010041 ) (2013) Perbandingan Efek Antipiretik Ekstrak Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm. f. )Ness) dan Brotowali (Tinospora crispa,L) pada Mencit Swiss Webster Jantan. Undergraduate thesis, Universitas Kristen Maranatha.
|
Text
1010041_Abstract_TOC.PDF - Accepted Version Download (264Kb) | Preview |
|
Text
1010041_Appendices.pdf - Accepted Version Restricted to Registered users only Download (406Kb) |
||
|
Text
1010041_Chapter1.pdf - Accepted Version Download (178Kb) | Preview |
|
Text
1010041_Chapter2.pdf - Accepted Version Restricted to Registered users only Download (388Kb) |
||
Text
1010041_Chapter3.pdf - Accepted Version Restricted to Registered users only Download (285Kb) |
||
Text
1010041_Chapter4.pdf - Accepted Version Restricted to Registered users only Download (110Kb) |
||
|
Text
1010041_Conclusion.pdf - Accepted Version Download (95Kb) | Preview |
|
Text
1010041_Cover.PDF - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (87Kb) |
||
|
Text
1010041_References.pdf - Accepted Version Download (85Kb) | Preview |
Abstract
Demam adalah keadaan suhu tubuh manusia di atas 38o Celcius. Demam dapat menyertai berbagai penyakit terutama penyakit infeksi, sehingga sering ditemukan dalam masyarakat. Demam yang tidak segera diobati, dapat menimbulkan kejang demam pada anak-anak. Di Indonesia dikenal obat herbal sebagai pengobatan alternatif antipiretik, contohnya adalah sambiloto dan alang-alang. Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai efek antipiretik ekstrak herba sambiloto (Andrographis paniculata (Burm. f.) Ness) dan brotowali (Tinospora crispa, L.)sebagai antipiretik dan membandingkan potensinya. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik dengan hewan coba Mencit Galur Swiss Webster yang diinduksi menggunakan vaksin DPT. Data yang diukur adalah suhu setelah pemberian sambiloto (Andrographis paniculata (Burm. f.) Ness), brotowali (Tinospora crispa, L. ), akuades, dan parasetamol. Analisis penurunan suhu menggunakan ANAVA satu arah dengan uji Tukey HSD, dengan α = 0,05. Pemberian bahan uji berupa sambiloto (36,14 oC) dan brotowali (36,60 oC) memberikan penurunan suhu yang berbeda bermakna dengan kontrol positif (37,90 oC)(p < 0,05). Suhu setelah pemberian sambiloto memiliki perbedaan bermakna dengan brotowali pada mencit yang diinduksi demam dengan vaksin DPT (p < 0,05). Kesimpulan penelitian ini adalah sambiloto dan brotowali berefek antipiretik dan mempunyai potensi yang berbeda sebagai antipiretik, dan sambiloto berefek lebih kuat dibandingkan dengan brotowali.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | sambiloto (Andrographis paniculata (Burm. f. )Ness), Brotowali (Tinospora crispa, L.), demam, antipiretik |
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions: | Faculty of Medicine > 10 School of Medicine |
Depositing User: | Perpustakaan Maranatha |
Date Deposited: | 14 Jan 2015 07:14 |
Last Modified: | 24 Oct 2017 05:17 |
URI: | http://repository.maranatha.edu/id/eprint/8782 |
Actions (login required)
View Item |