Perbandingan Efek Antipiretik Ekstrak Etanol Daun Murbei (Morus alba L.) dan Ekstrak Etanol Daun Pegagan (Centella asiatica (L.) Urban) pada Mencit Swiss Webster

Kenny, Kevin ( 0910146 ) (2014) Perbandingan Efek Antipiretik Ekstrak Etanol Daun Murbei (Morus alba L.) dan Ekstrak Etanol Daun Pegagan (Centella asiatica (L.) Urban) pada Mencit Swiss Webster. Undergraduate thesis, Universitas Kristen Maranatha.

[img]
Preview
Text
0910146_Abstract_TOC.PDF - Accepted Version

Download (4Mb) | Preview
[img]
Preview
Text
0910146_Appendices.PDF - Accepted Version

Download (2125Kb) | Preview
[img]
Preview
Text
0910146_Chapter1.PDF - Accepted Version

Download (2120Kb) | Preview
[img] Text
0910146_Chapter2.PDF - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (2127Kb)
[img] Text
0910146_Chapter3.PDF - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (2120Kb)
[img] Text
0910146_Chapter4.PDF - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (2121Kb)
[img]
Preview
Text
0910146_Conclusion.PDF - Accepted Version

Download (2118Kb) | Preview
[img] Other
0910146_Cover.PDF

Download (0b)
[img]
Preview
Text
0910146_References.PDF - Accepted Version

Download (2119Kb) | Preview

Abstract

Demam merupakan salah satu masalah yang paling sering ditemui di kehidupan masyarakat. Obat-obatan untuk menurunkan demam yang sering digunakan masyarakat adalah obat sintetis, yang memiliki efek samping terutama pada penggunaan jangka panjang. Sebagai alternatif adalah daun murbei dan daun pegagan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya efek antipiretik dari ekstrak daun murbei (Morus alba L.) dan ekstrak etanol daun pegagan (Centella asiatica (L.) Urban) serta perbandingan potensinya. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik menggunakan 30 ekor mencit Swiss Webster yang dibagi secara acak menjadi 6 kelompok yang diinduksi demam dengan vaksin DPT secara intramuskular. Kelompok 1 dan 2 diberi ekstrak etanol daun murbei dosis 0,315 gr/KgBB (EEDM I) dan 0,630 gr/KgBB (EEDM II). Kelompok 3 dan 4 diberi ekstrak etanol daun pegagan dosis 0,151 gr/KgBB (EEDP I) dan 0,302 gr/KgBB (EEDP II). Kelompok 5 (kontrol negatif) : diberi larutan CMC 1%. Kelompok 6 (Kontrol pembanding): diberi parasetamol dosis 0,130 gr/KgBB. Data yang diukur adalah suhu mencit dalam oC per rektal pada menit ke 30, lalu setiap 15 menit hingga menit ke 120. Analisis data sebelum induksi demam dan sesudah perlakuan menggunakan ANAVA satu arah dilanjutkan uji Tukey HSD dengan alpha=0,05 menggunakan program komputer. Hasil penelitian menunjukkan EEDM I (35,68 oC), EEDP I (35,76 oC), EEDP II (35,20 oC), dan kontrol pembanding (35,30 oC) berbeda sangat bermakna dibandingkan kontrol negatif (37,54 oC) dengan p= 0,003, 0,004, 0,000, 0,000, sedangkan EEDM II (36,02 oC) berbeda bermakna dengan p= 0,0018. Ekstrak etanol daun murbei (Morus alba L.) tidak berbeda bermakna dengan ekstrak etanol daun pegagan (Centella asiatica (L.) Urban) dengan p> 0,05. Simpulan penelitian adalah ekstrak etanol daun murbei (Morus alba L.) dan ekstrak etanol daun pegagan (Centella asiatica (L.) Urban) berefek antipiretik dengan potensi yang sama.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: antipiretik, ekstrak etanol, murbei, pegagan, mencit Swiss Webster
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Divisions: Faculty of Medicine > 10 School of Medicine
Depositing User: Perpustakaan Maranatha
Date Deposited: 13 Jan 2015 09:28
Last Modified: 20 Oct 2017 02:52
URI: http://repository.maranatha.edu/id/eprint/8768

Actions (login required)

View Item View Item