Siska, (0530027) (2009) Studi Deskriptif Mengenai Derajat Motivasi PrososialPada Ketua Lingkungan di Paroki "X" Kota Bandung. Undergraduate thesis, Universitas Kristen Maranatha.
|
Text
0530027_Abstract_TOC.pdf - Accepted Version Download (106Kb) | Preview |
|
Text
0530027_Appendices.pdf - Accepted Version Restricted to Registered users only Download (1856Kb) |
||
|
Text
0530027_Chapter1.pdf - Accepted Version Download (177Kb) | Preview |
|
Text
0530027_Chapter2.pdf - Accepted Version Restricted to Registered users only Download (139Kb) |
||
Text
0530027_Chapter3.pdf - Accepted Version Restricted to Registered users only Download (86Kb) |
||
Text
0530027_Chapter4.pdf - Accepted Version Restricted to Registered users only Download (132Kb) |
||
|
Text
0530027_Conclusion.pdf - Accepted Version Download (51Kb) | Preview |
|
Text
0530027_Cover.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (124Kb) |
||
|
Text
0530027_References.pdf - Accepted Version Download (9Kb) | Preview |
Abstract
Penelitian yang berjudul Studi Deskriptif Mengenai Derajat Motivasi Prososial Pada Ketua Lingkungan di Paroki ”X” Kota Bandung bertujuan untuk mengetahui gambaran mengenai derajat motivasi prososial pada Ketua Lingkungan di Paroki ”X” kota Bandung. Penelitian di lakukan pada Ketua Lingkungan dengan pertimbangan Ketua Lingkungan adalah salah satu profesi di bidang keagamaan yang dalam menjalankan tugasnya dibutuhkan kerelaan untuk menolong. Adapun tempat yang dipilih adalah Paroki ”X”, yang mana Paroki ”X” sedang kesulitan mencari calon Ketua Lingkungan yang baru. Teori yang digunakan dalam penelitian ini, adalah teori Hoffman, yakni teori tentang derajat motivasi prososial. Hoffman, dalam Eisenberg, 1982, membedakan derajat motivasi prososial menjadi dua yaitu kuat dan lemah. Motivasi Prososial memiliki dua aspek, yaitu kognitif, dan afektif. Aspek kognitif terdiri dari tiga elemen, yaitu persepsi terhadap situasi, nilai prososial, dan perspektif sosial. Aspek Afektif terdiri dari dua elemen, yaitu kemampuan empati, dan afek positif. Sampel pada penelitian ini berjumlah 22 orang, dengan menggunakan teknik sampling bersyarat. Alat ukur yang digunakan bersifat semi proyektif, berupa kuesioner-skenario. Alat ukur ini merupakan modifikasi dari alat ukur yang disusun oleh Ivena Susan, 2005. Pengujian validitas pada alat ukur ini menggunakan content validity dan pengujian reliabilitasnya menggunakan interrater reliability. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh data 68.2 % Ketua Lingkungan memiliki derajat motivasi prososial yang kuat, dan 31.8% Ketua Lingkungan memiliki derajat motivasi prososial lemah. Adapun faktor yang mempengaruhi derajat motivasi prososial pada Ketua Lingkungan adalah faktor pengalaman (lamanya menjabat menjadi Ketua Lingkungan). Berdasarkan hasil penelitian, peneliti mengajukan saran bagi peneliti selanjutnya agar dilakukan penelitian mengenai kontribusi pengaruh faktor pengalaman terhadap derajat motivasi prososial, dan penelitian mengenai korelasi elemen-elemen motivasi prososial dikaitkan dengan derajat motivasi prososial. Selain itu bagi Pastor agar menyediakan pertemuan untuk sharing pengalaman Ketua Lingkungan yang lama, dan menghimbau umat untuk mendukung kegiatan lingkungan. Bagi Ketua Lingkungan duharapkan lebih aktif dalam kegiatan kebersamaan gereja, dan bagi Ketua Bidang Lingkungan untuk membantu menumbuhkan dukungan keluarga bagi Ketua Lingkungan.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology |
Divisions: | Faculty of Psychology > 30 Bachelor of Psychology Program |
Depositing User: | Perpustakaan Maranatha |
Date Deposited: | 16 Dec 2014 10:28 |
Last Modified: | 16 Dec 2014 10:28 |
URI: | http://repository.maranatha.edu/id/eprint/8680 |
Actions (login required)
View Item |