Studi Deskriptif Mengenai Derajat Motivasi Prososial Pada Pembina Kegiatan Bina Iman Anak di Gereja Katolik "X" Kota Bandung

Kaswady, Hany (0530009) (2012) Studi Deskriptif Mengenai Derajat Motivasi Prososial Pada Pembina Kegiatan Bina Iman Anak di Gereja Katolik "X" Kota Bandung. Undergraduate thesis, Universitas Kristen Maranatha.

[img]
Preview
Text
0530009_Abstract_TOC.pdf - Accepted Version

Download (98Kb) | Preview
[img] Text
0530009_Appendices.pdf - Accepted Version
Restricted to Registered users only

Download (740Kb)
[img]
Preview
Text
0530009_Chapter1.pdf - Accepted Version

Download (180Kb) | Preview
[img] Text
0530009_Chapter2.pdf - Accepted Version
Restricted to Registered users only

Download (164Kb)
[img] Text
0530009_Chapter3.pdf - Accepted Version
Restricted to Registered users only

Download (127Kb)
[img] Text
0530009_Chapter4.pdf - Accepted Version
Restricted to Registered users only

Download (255Kb)
[img]
Preview
Text
0530009_Conclusion.pdf - Accepted Version

Download (86Kb) | Preview
[img] Text
0530009_Cover.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (105Kb)
[img]
Preview
Text
0530009_References.pdf - Accepted Version

Download (72Kb) | Preview

Abstract

Penelitian yang berjudul Studi Deskriptif Mengenai Derajat Motivasi Prososial Pada Pembina Kegiatan Bina Iman Anak di Gereja Katolik “X” Kota Bandung bertujuan untuk mengetahui gambaran mengenai derajat motivasi pada pembina kegiatan Bina Iman Anak di Gereja Katolik “X” Kota Bandung. Penelitian dilakukan pada pembina kegiatan Bina Iman Anak dengan pertimbangan bahwa untuk menjadi pembina dibutuhkan dorongan dari dalam diri dalam menjalankan tugasnya membina anak-anak BIA secara sukarela. Adapun tempat yang dipilih adalah Gereja “X” karena Gereja “X” sering mengalami kekurangan pembina setiap minggu. Dasar teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Hoffman, yaitu teori tentang motivasi prososial. Hoffman, dalam Eisenberg 1952 membedakan derajat motivasi prososial menjadi dua, yaitu derajat yang kuat dan lemah. Motivasi prososial terdiri dari dua aspek, yaitu aspek kognitif dan aspek afektif. Aspek kognitif terdiri dari elemen persepsi tentang situasi, nilai prososial, dan perspektif sosial. Aspek afektif terdiri dari elemen kemampuan empati dan afek positif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pembina BIA yang berjumlah 20 orang. Pemilihan responden menggunakan metode target populasi. Alat ukur dalam penelitian ini bersifat semi proyektif, berupa kuesioner-skenario. Alat ukur ini dimodifikasi oleh peneliti, berdasarkan alat ukur yang disusun oleh Ivena Susan (2005), berdasarkan atas teori motivasi prososial dari Hoffman. Validitas alat ukur diuji dengan menggunakan pengujian content validity, sedangkan untuk pengujian reliabilitas alat ukur dengan menggunakan interrater reliability. Berdasarkan hasil pengolahan data secara distribusi frekuensi didapatkan gambaran mengenai motivasi prososial Pembina BIA yaitu 65% pembina memiliki motivasi prososial yang kuat dan 35% memiliki motivasi prososial yang lemah. Kesimpulan yang diperoleh adalah sebagian besar (65%) Pembina BIA di Gereja Katolik “X” Kota Bandung memiliki derajat motivasi prososial yang kuat, dan sebagian kecil (35%) Pembina BIA di Gereja Katolik “X” Kota Bandung memiliki derajat motivasi prososial lemah. Berdasarkan hasil penelitian, peneliti mengajukan saran agar dilakukan penelitian mengenai kontribusi antara elemen-elemen motivasi prososial terhadap aspek motivasi prososial dan motivasi prososial pada Pembina BIA di Gereja Katolik “X” Kota Bandung. Selain itu juga dalam menyusun skenario alat ukur agar mempertimbangkan dua situasi yang memiliki kepentingan yang sama, mendesak, dan memunculkan situasi konflik.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology
Depositing User: Perpustakaan Maranatha
Date Deposited: 15 Dec 2014 10:36
Last Modified: 15 Dec 2014 10:36
URI: http://repository.maranatha.edu/id/eprint/8657

Actions (login required)

View Item View Item