Wungu, Mega Puspita ( 0741034 ) (2012) Theme Analysis of Dylan Thomas' and Anne Sexton's Poems Through Diction. Undergraduate thesis, Universitas Kristen Maranatha.
|
Text
0741034_Abstract_TOC.pdf - Accepted Version Download (114Kb) | Preview |
|
|
Text
0741034_Appendices.pdf - Accepted Version Download (118Kb) | Preview |
|
|
Text
0741034_Chapter1.pdf - Accepted Version Download (57Kb) | Preview |
|
Text
0741034_Chapter2.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (207Kb) |
||
Text
0741034_Chapter3.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (183Kb) |
||
|
Text
0741034_Conclusion.pdf - Accepted Version Download (97Kb) | Preview |
|
Text
0741034_Cover.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (129Kb) |
||
|
Text
0741034_References.pdf - Accepted Version Download (113Kb) | Preview |
Abstract
Dalam skripsi ini saya menganalisis tema dari tiga puisi karya Dylan Thomas dan tiga puisi karya Anne Sexon. Masing-masing tema dari setiap puisi didapat dari analisis diksi yang digunakan. Dylan Thomas dalam puisi pertamanya “Do Not Go Gentle into that Good Nightmdc” menyampaikan agar seseorang jangan menyerah begitu saja kepada kematian. Di dalam puisi “And Death Shall Have No Dominion,” Thomas menyampaikan bahwa seseorang akan memasuki kehidupan baru yang lebih baik setelah ia meninggal; oleh karena itu, janganlah ia menganggap bahwa kematian itu berkuasa. Di dalam “The Conversation of Prayer,” Thomas memaparkan bahwa ketika seseorang memanjatkan sebuah doa, ada kemungkinan ia menyelamatkan hidup orang lain. Anne Sexton dalam puisi pertamanya “Wanting to Die” menggambarkan bagaimana seseorang memiliki keinginan untuk mati, yang dapat muncul kapan saja dan berkembang menjadi hasrat. Di dalam “Sylvia’s Death,” Sexton menyampaikan bahwa seseorang dapat merasa terkhianati dan kecewa karena keinginannya untuk mati belum tercapai. Selanjutnya, di dalam “The Death King,” Sexton menunjukkan bagaimana seseorang berpikir bahwa kematian adalah jalan keluar dari penderitaan dan ketakutan yang ia alami dalam hidupnya. Dari semua paparan tersebut saya menyimpulkan bahwa kedua penulis ini dalam karya-karyanya memiliki kesamaan dan perbedaan. Kedua penulis sama-sama memiliki cara menulis yang deskriptif, sedangkan perbedaannya adalah pemilihan kata-kata dalam puisi mereka ketika menyampaikan sudut pandang mereka mengenai kematian. Kata-kata yang dipilih oleh Dylan Thomas secara tidak langsuung menyampaikan pandangan dan sikap positif ketika menghadapi kematian, sedangkan kata-kata yang dipilih oleh Anne Sexton secara langsung memberikan pandangan yang menyimpulkan bahwa kematian adalah sebuah jalan keluar bagi penderitaan.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | P Language and Literature > PR English literature |
Depositing User: | Perpustakaan Maranatha |
Date Deposited: | 10 Sep 2014 11:02 |
Last Modified: | 10 Sep 2014 11:02 |
URI: | http://repository.maranatha.edu/id/eprint/6660 |
Actions (login required)
View Item |