Justinawati, Natalia ( 0741017 ) (2012) Role of Ambiguity in Producing Humor in Jokes Taken From The Internet. Undergraduate thesis, Universitas Kristen Maranatha.
|
Text
0741017_Abstract_TOC.pdf - Accepted Version Download (75Kb) | Preview |
|
|
Text
0741017_Appendices.pdf - Accepted Version Download (102Kb) | Preview |
|
|
Text
0741017_Chapter1.pdf - Accepted Version Download (115Kb) | Preview |
|
Text
0741017_Chapter2.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (195Kb) |
||
Text
0741017_Chapter3.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (188Kb) |
||
|
Text
0741017_Conclusion.pdf - Accepted Version Download (90Kb) | Preview |
|
Text
0741017_Cover.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (129Kb) |
||
|
Text
0741017_References.pdf - Accepted Version Download (110Kb) | Preview |
Abstract
Dalam menggunakan bahasa, termasuk Bahasa Inggris, terdapat kemungkinan munculnya ketaksaan yang berpotensi menimbulkan perbedaan pemahaman antara penerima pesan dengan penyampai pesan. Akan tetapi ketaksaan tidak hanya mengarah pada hal yang negatif karena di dalam lelucon, ketaksaan dapat dipergunakan dengan sengaja untuk menghasilkan kelucuan. Dalam penelitian ini saya menganalisis lelucon yang memanfaatkan ketaksaan untuk menghasilkan humor, dengan menggunakan teori humor dan beberapa teori ketaksaan. Humor di dalam lelucon didasarkan pada teori incongruity dan resolution, sedangkan teori ketaksaan utama yang digunakan dalam analisis ini adalah teori yang diutarakan oleh Kreidler dalam bukunya yang berjudul Introduction English Semantics. Kreidler membagi ketaksaan ke dalam tiga jenis, yaitu lexical ambiguity, referential ambiguity, dan syntactic ambiguity. Teori pendukung diambil dari buku James R. Hurford dan Brendan Heasley serta David Crystal. Mereka membagi ketaksaan ke dalam dua jenis, yaitu lexical ambiguity dan grammatical ambiguity. Hasil penelitian dari data berupa sembilan buah lelucon berbahasa Inggris yang diambil dari empat sumber di Internet menunjukkan bahwa terdapat penggunaan tiga jenis ketaksaan yang menimbulkan unsur lucu. Jenis ketaksaan yang paling banyak ditemukan adalah lexical ambiguity yang disebabkan oleh homonymy. Dari seluruh hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ketaksaan berperan besar dalam munculnya perbedaan interpretasi yang berujung pada kelucuan di dalam lelucon-lelucon. Penelitian ini diharapkan dapat membuka wawasan para pembaca tentang ketaksaan sehingga walaupun mereka sebaiknya tidak menggunakan bahasa yang bersifat taksa dalam berkomunikasi untuk menghindari kesalahpahaman, ketaksaan dapat juga dimanfaatkan untuk hal-hal yang positif seperti untuk menghasilkan humor dalam lelucon.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | P Language and Literature > PR English literature |
Depositing User: | Perpustakaan Maranatha |
Date Deposited: | 10 Sep 2014 10:15 |
Last Modified: | 10 Sep 2014 10:15 |
URI: | http://repository.maranatha.edu/id/eprint/6648 |
Actions (login required)
View Item |