Portrayal of Adam and Eve in Mark Twain's 'The Diary of Adam and Eve'

Andriani, Savina Dinda ( 0241107 ) (2007) Portrayal of Adam and Eve in Mark Twain's 'The Diary of Adam and Eve'. Undergraduate thesis, Universitas Kristen Maranatha.

[img]
Preview
Text
0241107_Abstract_TOC.pdf - Accepted Version

Download (18Kb) | Preview
[img]
Preview
Text
0241107_Appendices.pdf - Accepted Version

Download (18Kb) | Preview
[img]
Preview
Text
0241107_Chapter1.pdf - Accepted Version

Download (18Kb) | Preview
[img] Text
0241107_Chapter2.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (43Kb)
[img]
Preview
Text
0241107_Conclusion.pdf - Accepted Version

Download (19Kb) | Preview
[img] Text
0241107_Cover.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (109Kb)
[img]
Preview
Text
0241107_References.pdf - Accepted Version

Download (25Kb) | Preview

Abstract

Dalam penulisan tugas akhir ini, saya memilih untuk menganalisis salah satu novel yang ditulis oleh Mark Twain dengan judul The Diary of Adam and Eve. Mark Twain adalah salah satu penulis besar yang berasal dari Amerika. Kehebatannya dalam menulis cerita diiringi dengan kemampuannya dalam menyisipi unsur humor dan sindiran dalam banyak karyanya. Banyak karya-karya Twain yang telah dibaca dan diakui oleh dunia. Novel The Diary of Adam and Eve ini sendiri ditulis Twain ketika hidupnya mulai mengalami kemunduran. Novel ini menampilkan Adam dan Hawa sebagai karakternya. Diceritakan bahwa Adam dan Hawa, dalam imajinasi Twain, memiliki sifat-sifat layaknya manusia biasa. Sifat-sifat Adam dan Hawa tersebut tidak dapat kita lihat dalam penggambaran Adam dan Hawa dalam dua kitab suci yang mempercayai bahwa Adam dan Hawa adalah dua manusia pertama yang menghuni dunia, yaitu Alkitab dan Al-Qur’an. Yang menarik adalah sifat-sifat yang dimiliki Adam dan Hawa ini bertolak belakang satu sama lain, sehingga tidak mudah bagi mereka untuk menyesuaikan diri masing-masing. Dalam novel ini, Adam ditampilkan sebagai seorang pria yang penyendiri. Adam sangat menikmati kesendiriannya, sehingga ketika Hawa diciptakan sebagai pendampingnya, Adam merasa sangat terganggu. Disisi lain, Hawa ditampilkan sebagai wanita yang aktif; ia memiliki inisiatif untuk bertindak. Ketika Adam yang penyendiri menjauhinya, ia tetap berinisiatif untuk mengenal Adam. Selain itu, Adam ditampilkan sebagai pribadi yang rasional. Dia mengandalkan pikirannya untuk menjawab apapun yang menjadi pertanyaan baginya. Sifat ini berbeda dengan Hawa yang juga mengandalkan perasaannya dalam bertindak. Adam juga ditampilkan sebagai pria yang tidak sensitif terhadap sekitarnya, dia tidak menaruh perhatian terhadap Hawa, anaknya, maupun alam. Sifat Adam ini sangat kontras dengan sifat yang ditampilkan oleh Hawa. Hawa adalah seorang wanita yang penyayang. Ia menyayangi Adam, anaknya, hewan maupun alam. Penggambaran karakter Adam dan Hawa yang sangat manusiawi, saya simpulkan sebagai tujuan penulis dalam menyampaikan bahwa perbedaan sifat yang dimiliki manusia sebenarnya dapat dijadikan bagian yang saling melengkapi. Penggambaran Adam sebagai pria yang individualistis diseimbangi dengan kehadiran Hawa sebagai wanita sosial. Begitu pula sebaliknya, sifat sosial Hawa diseimbangi dengan sifat individualistis Adam, sehingga dalam realisasinya pria dan wanita dapat saling melengkapi kehadiran masing-masing dengan apa yang menjadi kekurangan maupun kelebihannya.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: P Language and Literature > PR English literature
Depositing User: Perpustakaan Maranatha
Date Deposited: 12 Jun 2014 08:55
Last Modified: 12 Jun 2014 08:55
URI: http://repository.maranatha.edu/id/eprint/6243

Actions (login required)

View Item View Item