Wannee, Natalia Veronica ( 0141069 ) (2006) Racial Discrimination in Brian Castro's 'Drift and Birds of Passage'. Undergraduate thesis, Universitas Kristen Maranatha.
|
Text
0141069_Abstract_TOC.pdf - Accepted Version Download (34Kb) | Preview |
|
|
Text
0141069_Appendices.pdf - Accepted Version Download (60Kb) | Preview |
|
|
Text
0141069_Chapter1.pdf - Accepted Version Download (58Kb) | Preview |
|
Text
0141069_Chapter2.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (147Kb) |
||
Text
0141069_Chapter3.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (114Kb) |
||
|
Text
0141069_Conclusion.pdf - Accepted Version Download (52Kb) | Preview |
|
Text
0141069_Cover.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (75Kb) |
||
|
Text
0141069_References.pdf - Accepted Version Download (38Kb) | Preview |
Abstract
Skripsi ini ditulis untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan program sarjana di Jurusan Sastra Inggris, Fakultas Sastra, Universitas Kristen Maranatha. Saya menganalisis diskriminasi rasial dalam novel Drift dan Birds of Passage. Kedua novel ini ditulis oleh Brian Castro novelis Australia, yang menceritakan tentang penderitaan yang dialami orang Aborigin dan Cina di Australia. Secara umum diskriminasi rasial dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu diskriminasi perorangan dan diskriminasi institusi. Keduanya dapat ditemui dalam kedua novel ini. Perlakuan diskriminasi selalu dialami oleh kelompok minoritas, dalam novel Drift, perlakuan diskriminasi dialami oleh orang Aborigin, karena mereka dianggap sebagai orang-orang yang tidak beradab. Hal ini menjadi pemicu masyarakat kulit putih untuk membenarkan tindakan mereka yang semena-mena dalam memperlakukan orang Aborigin. Novel kedua, Birds of Passage, bertutur tentang perlakuan diskriminatif yang dialami kelompok etnis Cina dalam dua kurun waktu yang berbeda. Pada abad ke-19 diskriminasi rasial lebih berupa deraan fisik sementara pada abad ke-20 diskriminasi rasial tersebut lebih samar-samar. Saya menyimpulkan bahwa akar dari rasialisme adalah orang-orang picik yang berpikir etnosentrik. Hal ini mengakibatkan masyarakat kulit putih tidak bisa menerima perbedaan kebudayaan yang dimiliki bangsa-bangsa lain.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | P Language and Literature > PR English literature |
Depositing User: | Perpustakaan Maranatha |
Date Deposited: | 05 Jun 2014 07:44 |
Last Modified: | 05 Jun 2014 07:44 |
URI: | http://repository.maranatha.edu/id/eprint/6081 |
Actions (login required)
View Item |