Portrayal of Contrasting Major Characters in the Industrial Revolution Era In Booth Tarkington's 'The Magnificent Ambersons'

Putrianti, Citra ( 0141039 ) (2005) Portrayal of Contrasting Major Characters in the Industrial Revolution Era In Booth Tarkington's 'The Magnificent Ambersons'. Undergraduate thesis, Universitas Kristen Maranatha.

[img]
Preview
Text
0141039_Abstract_TOC.pdf - Accepted Version

Download (63Kb) | Preview
[img]
Preview
Text
0141039_Appendices.pdf - Accepted Version

Download (64Kb) | Preview
[img]
Preview
Text
0141039_Chapter1.pdf - Accepted Version

Download (89Kb) | Preview
[img] Text
0141039_Chapter2.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (109Kb)
[img]
Preview
Text
0141039_Conclusion.pdf - Accepted Version

Download (60Kb) | Preview
[img] Text
0141039_Cover.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (187Kb)
[img]
Preview
Text
0141039_References.pdf - Accepted Version

Download (61Kb) | Preview

Abstract

Booth Tarkington adalah seorang penulis novel, drama dan cerita pendek berkebangsaan Amerika yang hidup diawal abad ke 20. Ia adalah pengarang yang berkualitas karena ia berhasil memenangkan Pulitzer Prize dari ke dua novelnya yaitu The Magnificent Ambersons (1918) dan Alice Adams (1921). Penulis tertarik untuk menganalisis The Magnificent Ambersons karena novel ini secara jelas menggambarkan kejadian yang menimpa sebuah keluarga pada saat Revolusi Industri yang terjadi di Amerika. Dalam novel ini penulis menganalisis bagaimana Tarkington menggambarkan dua tokoh dengan penggambaran yang kontras, serta bagaimana Revolusi Industri memberikan hasil yang kontras kepada kehidupan kedua tokoh ini. Novel ini menceritakan tentang George Ambersons dan Eugene Morgan yang hidup diawal abad ke 20 di Midland Town, Amerika. George Ambersons digambarkan sebagai pria tampan yang berpenampilan menarik dan berasal dari keluarga tuan tanah kaya raya yang hidup dalam kemewahan. Hal ini menyebabkan dia selalu menghabiskan waktu dengan bermalas-malasan. Sementara itu, Eugene Morgan berasal dari keluarga menengah dan menjalani hidupnya dengan sederhana. Dia adalah seorang penemu yang selalu bekerja keras. Eugene Morgan juga digambarkan sebagai orang yang tidak tampan dan berpenampilan tidak menarik. Novel ini diakhiri dengan hasil yang kontras, ketika George Ambersons jatuh miskin karena ia memiliki pandangan yang sempit dalam menghadapi Revolusi Industri di bidang otomotif, serta kemalasannya dalam melakukan apapun. Sementara itu Eugene Morgan menjadi kaya raya karena ia berani berspekulasi untuk berbisnis dibidang otomotif dan karena kerja kerasnya dia berhasil menjadi pemilik pabrik otomotif. Penulis beranggapan bahwa Tarkington berhasil menggambarkan kedua tokoh ini dengan jelas sehingga penulis dapat mengerti dan memahaminya. Setelah menganalisis novel ini, penulis berpendapat bahwa tidak selamanya perkembangan itu membawa pengaruh baik, maka dalam kehidupan manusia, bila kita tidak dapat beradaptasi dengan baik hal ini akan memberi pengaruh buruk dalam kehidupan kita. Yang terpenting adalah kita harus bekerja keras karena hidup itu akan terus berputar, dan kita tidak tahu apa yang akan terjadi seperti yang dialami George Ambersons dan Eugene Morgan pada masa Revolusi Industri.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: P Language and Literature > PR English literature
Depositing User: Perpustakaan Maranatha
Date Deposited: 04 Jun 2014 08:39
Last Modified: 04 Jun 2014 08:39
URI: http://repository.maranatha.edu/id/eprint/6056

Actions (login required)

View Item View Item