Analysis of Theme Through Portrayal of The Three Major Characters in Iain Pears 'The Dream of Scipio'

Wongso, Merry Christin ( 0041106 ) (2005) Analysis of Theme Through Portrayal of The Three Major Characters in Iain Pears 'The Dream of Scipio'. Undergraduate thesis, Universitas Kristen Maranatha.

[img]
Preview
Text
0041106_Abstract_TOC.pdf - Accepted Version

Download (60Kb) | Preview
[img]
Preview
Text
0041106_Appendices.pdf - Accepted Version

Download (62Kb) | Preview
[img]
Preview
Text
0041106_Chapter1.pdf - Accepted Version

Download (78Kb) | Preview
[img] Text
0041106_Chapter2.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (129Kb)
[img]
Preview
Text
0041106_Conclusion.pdf - Accepted Version

Download (69Kb) | Preview
[img] Text
0041106_Cover.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (146Kb)
[img]
Preview
Text
0041106_References.pdf - Accepted Version

Download (68Kb) | Preview

Abstract

Iain Pears adalah seorang penulis berbakat yang memiliki banyak pengetahuan dalam hal seni, keuangan serta sejarah. Pears menjadikan pengetahuan luasnya sebagai bahan masukan dalam penulisan novel sejarah seperti The Dream of Scipio. Ketika novel The Dream of Scipio diterbitkan di pertengahan tahun 2002, novel ini langsung mendapatkan pujian karena berhasil meramu unsur sejarah, filsafat serta kesusasteraan ke dalam sebuah cerita yang menakjubkan. Novel The Dream of Scipio mengisahkan tiga orang pria yang masing-masing hidup di tiga zaman berbeda yakni abad ke-5, ke-14 dan ke-20. Meskipun ketiganya hidup di zaman yang berlainan tapi ketiga tokoh utama dalam novel sejarah ini sama-sama dihadapkan dengan perenungan kata-kata filsafat dan mencapai suatu pemahaman tersendiri mengenai segala sesuatu. Dalam novel rumit ini, Pears ingin menyampaikan realita kelemahan manusia yang seringkali melanggar prinsip kebenaran untuk mempertahankan sesuatu yang amat berharga bagi dirinya. Ketiga tokoh utama dalam The Dream of Scipio senantiasa mempertahankan sesuatu atau seseorang yang amat dicintainya sesuai nalar. Mereka tidak menyadari bahwa pikiran mereka telah dikontaminasi oleh bayang-bayang kegelapan yang berasal dari ketakutannya akan kehilangan sesuatu atau seseorang yang dicintai. Selama pikiran kita dikuasai oleh keinginan-keinginan tubuh seperti nafsu, kepemilikan, kekuasaan dan sebagainya maka jiwa kita tak akan mampu menerima kenyataan hidup untuk selamanya. Bebas berpikir itu memang baik selama pikiran itu sendiri tidak dikorupsi oleh napsu kedagingan sehingga menyengsarakan jiwa sendiri.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: P Language and Literature > PR English literature
Depositing User: Perpustakaan Maranatha
Date Deposited: 02 Jun 2014 09:50
Last Modified: 02 Jun 2014 09:50
URI: http://repository.maranatha.edu/id/eprint/6028

Actions (login required)

View Item View Item