Analisis dan Usulan Pencegahan Musculoskeletal Disorders Menggunakan Metode Reba, Prinsip-Prinsip Ekonomi Gerakan dan Antropometri (Studi Kasus Di C.V.Beranda Kriya Graha)

Tirtabudi, Kelby ( 0823083 ) (2012) Analisis dan Usulan Pencegahan Musculoskeletal Disorders Menggunakan Metode Reba, Prinsip-Prinsip Ekonomi Gerakan dan Antropometri (Studi Kasus Di C.V.Beranda Kriya Graha). Undergraduate thesis, Universitas Kristen Maranatha.

[img]
Preview
Text
0823083_Abstract_TOC.pdf - Accepted Version

Download (120Kb) | Preview
[img]
Preview
Text
0823083_Appendices.pdf - Accepted Version

Download (110Kb) | Preview
[img]
Preview
Text
0823083_Chapter1.pdf - Accepted Version

Download (61Kb) | Preview
[img] Text
0823083_Chapter2.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (451Kb)
[img] Text
0823083_Chapter3.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (154Kb)
[img] Text
0823083_Chapter4.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (496Kb)
[img] Text
0823083_Chapter5.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (998Kb)
[img] Text
0823083_Chapter6.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (962Kb)
[img]
Preview
Text
0823083_Conclusion.pdf - Accepted Version

Download (69Kb) | Preview
[img] Text
0823083_Cover.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (105Kb)
[img]
Preview
Text
0823083_References.pdf - Accepted Version

Download (72Kb) | Preview

Abstract

C.V. Beranda Kriya Graha adalah perusahaan yang bergerak di bidang mebel. Pada perusahaan ini, para operator mengeluh adanya sakit pada anggota tubuh. Untuk mengidentifikasi sakit-sakit yang dialami, kuesioner nordic body map diberikan. Didapatkan keluhan-keluhan yang berada pada leher, punggung, kaki dan tangan. Keluhan-keluhan pada anggota tubuh disebut dengan musculoskeletal disorders (MSD) di mana tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan usulan agar MSD dapat dicegah. Untuk mengetahui hubungan antara pekerjaan-pekerjaan dengan sakit yang dikeluhkan, kuesioner nordic body map kedua diedarkan. Kuesioner tersebut dimodifikasi agar dapat mengetahui pada pekerjaan apa sakit tersebut muncul. Hasil dari kuesioner nordic body map adalah pekerjaan – pekerjaan yang menyebabkan terjadinya MSD. Pekerjaan-pekerjaan yang menyebabkan terjadinya MSD tersebut kemudian dipilih postur yang mewakili pekerjaan berdasarkan waktu postur dilakukan yang terlama. Postur – postur tersebut kemudian dinilai menggunakan metode REBA untuk menghasilkan tingkat resiko dari postur operator. Pekerjaan-pekerjan yang menyebabkan terjadinya MSD dianalisis oleh prinsip-prinsip ekonomi gerakan (PEG) dan analisis kesesuaian antropometri operator dilakukan terhadap perkakas dan fasilitas fisik yang digunakan pada pekerjaan tersebut. Hasil yang diperoleh dari penilaian REBA, analisis PEG dan analisis antropometri digunakan untuk merancang perkakas dan fasilitas fisik. Setelah itu, dilakukan pemodelan untuk memunculkan postur kerja baru menggunakan perangkat lunak Google Sketchup 8 Pro. Hasil postur kerja baru akan dinilai kembali dengan metode REBA dan PEG. Kondisi pencahayaan diukur menggunakan luxmeter dan dianalisis baik buruknya berdasarkan standar kadar cahaya untuk pekerjaan mebel. Jika hasil tidak memenuhi standar maka langkah yang dilakukan selanjutnya adalah perhitungan metode lumen untuk mencari jumlah kebutuhan lampu. Kuesioner nordic body map yang ke-2 diberikan kepada 4 operator. Hasilnya adalah 10 pekerjaan yang menyebabkan MSD. Dari 10 pekerjaan yang diamati, didapatkan 17 postur kerja. Ketujuhbelas postur kerja tersebut dinilai menggunakan metode REBA, menghasilkan 6 postur kerja yang berada pada tingkat resiko high dan 11 postur kerja yang berada pada tingkat resiko medium. Hasil analisis PEG awal menyatakan bahwa 57% PEG pada 10 pekerjaan sudah terpenuhi dan berdasarkan hasil analisis antropometri didapatkan bahwa 7 dari 9 fasilitas fisik dan perkakas perlu dilakukan perancangan ulang. Berdasarkan ketiga pengolahan data tersebut, maka dilakukan perancangan perkakas dan fasilitas fisik yang akan dimodelkan dengan operator. Hasil postur kerja yang baru dimunculkan melalui pemodelan dan dinilai menggunakan metode REBA dan PEG. Hasil REBA adalah terdapat 6 postur kerja yang tingkat resikonya low dan 4 postur kerja tingkat resikonya negligible (tidak bermasalah). Hasil PEG adalah 98% PEG untuk 10 pekerjaan sudah terpenuhi. Untuk perancangan pencahayaan, dibutuhkan 12 lampu neon (compact fluorescent lamp) 14 watt agar masalah lingkungan fisik teratasi.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: T Technology > T Technology (General)
Divisions: Faculty of Engineering > 23 Industrial Engineering Department
Depositing User: Perpustakaan Maranatha
Date Deposited: 29 Apr 2014 10:13
Last Modified: 29 Apr 2014 10:13
URI: http://repository.maranatha.edu/id/eprint/5521

Actions (login required)

View Item View Item