Keseimbangan Lintasan Tipe U-Line Assembling Pada Produksi Tenda Kerucut (Studi Kasus Di PT.Tenda Trijaya Indonesia)

Gayo, Rahmi Nuraini Az-Zahra ( 0823080 ) (2012) Keseimbangan Lintasan Tipe U-Line Assembling Pada Produksi Tenda Kerucut (Studi Kasus Di PT.Tenda Trijaya Indonesia). Undergraduate thesis, Universitas Kristen Maranatha.

[img]
Preview
Text
0823080_Abstract_TOC.pdf - Accepted Version

Download (68Kb) | Preview
[img]
Preview
Text
0823080_Appendices.pdf - Accepted Version

Download (25Kb) | Preview
[img]
Preview
Text
0823080_Chapter1.pdf - Accepted Version

Download (56Kb) | Preview
[img] Text
0823080_Chapter2.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (191Kb)
[img] Text
0823080_Chapter3.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (95Kb)
[img] Text
0823080_Chapter4.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (205Kb)
[img] Text
0823080_Chapter5.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (322Kb)
[img]
Preview
Text
0823080_Conclusion.pdf - Accepted Version

Download (63Kb) | Preview
[img] Text
0823080_Cover.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (113Kb)
[img]
Preview
Text
0823080_References.pdf - Accepted Version

Download (90Kb) | Preview

Abstract

PT. Tenda Trijaya Indonesia merupakan salah satu perusahaan tenda yang terpercaya kualitasnya. Perusahaan ini menjadi pemasok ke departemen sosial, perusahaan-perusahaan besar di Indonesia, bahkan hingga ke Australia dan beberapa negara di Asia. Produk yang diproduksi adalah macam-macam tenda seperti tenda peleton, tenda regu, tenda carniviel, tenda kerucut, kantong mayat, dan keperluan kemanusiaan lainnya. Produk yang diproduksi mass production adalah tenda kerucut, produk-produk lain diproduksi secara job order. Pengamatan dilakukan dilintasan mass production, karena dalam lintasan tersebut perusahaan tidak dapat memenuhi target produksi. Dalam lintasan mass production, terdapat antrian yang cukup signifikan di stasiun kerja 5, sedangkan di stasiun kerja 1, 2, 3, 9, dan 10 terjadi delay yang cukup lama. Sehingga perlu diusulkan metode yang dapat memecahkan masalah tersebut. Setelah dilakukan pengumpulan data dan studi literatur, metode pemecahan masalah yang digunakan adalah line balancing tipe-U dengan metode pembandingnya line balancing tipe straight line. Alasan menggunakan U-line karena dapat menggabungkan elemen kerja awal dengan elemen kerja akhir, sehingga elemen kerja yang dapat digabungkan menjadi lebih banyak dan diharapkan dapat memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan straight line. Ada dua metode line balancing yang digunakan, yaitu metode Rank Positional Weight dan Region Approach. Sehingga ada empat metode dalam pengolahan data dengan hasil efisiensi lintasan (EL) dan balance delay (BD) yang berbeda yaitu, Rank Positional Weight tipe straight line dengan EL 54,2% dan BD 45,8%, Region Approach tipe straight line dengan EL 59,6% dan BD 40,4%, Rank Positional Weight tipe U-line dengan EL 59,6% dan BD 40,4%, dan Region Approach tipe U-line dengan EL 66,2% dan BD 33,8%. Perbandingan ini dilakukan untuk mengetahui metode mana yang lebih baik. Dari hasil pengolahan data, metode Region Approach tipe U-line merupakan metode yang terbaik. Namun output belum memenuhi target produksi sehingga dilakukan pengembangan metode Region Approach tipe U-line. Pengembangan dilakukan dengan cara penggabungan elemen kerja didua stasiun kerja yang menggunakan mesin yang sama. Stasiun yang mengalami pengembangan adalah stasiun kerja mesin gerinda (stasiun 6 dan stasiun 8) dan stasiun kerja mesin jahit (stasiun 5 dan stasiun 7). Selain itu, dalam stasiun kerja manual dilakukan pengembangan dengan cara menyeimbangkan waktu stasiun kerja. Dengan menggunakan metode usulan, perusahaan harus menambah 1 mesin jahit, dan dapat mengurangi 1 operator. Berdasarkan perhitungan, dengan menggunakan pengembangan metode Region Approach tipe U-line, EL meningkat sebesar 37,5%, dari EL awal sebesar 53,2%, dengan metode usulan EL menjadi sebesar 90,7%. BD saat ini sebesar 48,3%, sedangkan BD metode usulan sebesar 9,3%, sehingga menurun sebesar 39%. Metode usulan dapat memproduksi hingga 262 unit tenda setiap bulannya, sedangkan metode saat ini hanya 192 unit setiap bulan. Total produksi meningkat sebesar 41,15%, dan target produksi sebanyak 230 unit tenda perbulan tercapai.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: T Technology > T Technology (General)
Divisions: Faculty of Engineering > 23 Industrial Engineering Department
Depositing User: Perpustakaan Maranatha
Date Deposited: 29 Apr 2014 09:38
Last Modified: 29 Apr 2014 09:38
URI: http://repository.maranatha.edu/id/eprint/5515

Actions (login required)

View Item View Item