Wahyu, William ( 0723126 ) (2011) Usulan Perbaikan Lintasan Produksi Dengan Menggunakan Algoritma Genetika (Studi Kasus Di PT.Citra Bandung Laksana, Bandung). Undergraduate thesis, Universitas Kristen Maranatha.
|
Text
0723126_Abstract_TOC.pdf - Accepted Version Download (145Kb) | Preview |
|
|
Text
0723126_Appendices.pdf - Accepted Version Download (145Kb) | Preview |
|
|
Text
0723126_Chapter1.pdf - Accepted Version Download (29Kb) | Preview |
|
Text
0723126_Chapter2.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (213Kb) |
||
Text
0723126_Chapter3.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (164Kb) |
||
Text
0723126_Chapter4.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (296Kb) |
||
Text
0723126_Chapter5.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (473Kb) |
||
|
Text
0723126_Conclusion.pdf - Accepted Version Download (10Kb) | Preview |
|
Text
0723126_Cover.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (165Kb) |
||
|
Text
0723126_References.pdf - Accepted Version Download (50Kb) | Preview |
Abstract
PT. Citra Bandung Laksana merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur yang memproduksi furniture, khususnya kursi yang terbuat dari bahan baku logam dengan merek dagang Fortuner. Sistem produksi yang diterapkan oleh perusahaan saat ini adalah sistem mass production dan sistem job order, dimana kedua sistem produksi dilakukan pada lokasi yang berbeda.Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan penulis, terlihat bahwa keseimbangan lintasan produksi yang berlangsung saat ini masih belum baik. Akibatnya efisiensi lintasan yang ada menjadi rendah dan target produksi yang ditetapkan perusahaan tidak tercapai. Sebenarnya, Samuel Yunardi dalam karya Tugas Akhirnya pada tahun 2009 telah memberikan usulan penyeimbangan lintasan produksi yang sebaiknya diterapkan perusahaan. Dengan menerapkan usulan penyeimbangan lintasan produksi, target produksi dapat tercapai, bahkan melebihi.Namun, dalam usulan penyeimbangan tersebut, faktor jenis mesin terabaikan.Penugasan operasi-operasi dalam suatu stasiun kerja tidak memperhatikan kesamaan jenis mesin, akibatnya utilisasi mesin yang ada menjadi cukup rendah nilainya, yakni berkisar dari 3.31% -53.81%. Akibat lainnya jumlah mesin yang diperlukan pada usulannya adalah sebanyak 19 buah atau meningkat sebesar 58.33% dari jumlah mesin yang digunakan pada metode perusahaan yang hanya sebanyak 12 buah. Penulis mengusulkan 2 buah alternatif metode penyeimbangan lintasan yang dapat diterapkan oleh perusahaan.Alternatif metode pertama adalah metode algoritma genetika dengan memperhatikan faktor jenis mesin yang samadan metode kedua adalah metode Helgeson-Birnie Approach, dimana fungsi tujuan yang digunakan adalah maksimasi nilai efisiensi lintasan total (ELT). Berdasarkan hasil pengolahan data dapat diketahui bahwa metode algoritma genetika memberikan hasil yang lebih baik daripada metode Helgeson-Birnie Approach.Hal ini dapat dilihat dari perbandingan nilai efisiensi lintasan total (ELT) yang dihasilkan oleh kedua metode tersebut.Metode algoritma genetika memberikan hasil nilai efisiensi total (ELT) sebesar 50.33%, sedangkan metode Helgeson-Birnie Approach hanya dapat memberikan hasil nilai efisiensi lintasan total (ELT) sebesar 45.35%. Manfaat yang diperoleh perusahaan dari penerapan metode algoritma genetika adalah efisiensi lintasan total meningkat dari 35.50% menjadi 50.33%. Meskipun efisiensi meningkat, namun tingkat utilisasi mesin dalam setiap stasiun tetap optimal (100%).Selain itu perusahaan juga tidak perlu menambah jumlah mesinnya, karena jumlah mesin yang diperlukan pada metode algoritma setara jumlahnya dengan jumlah mesin yang digunakan pada metode perusahaan, yakni sebanyak 12 buah.Waktu siklus untuk masing-masing produk yang semula sebesar 4720 detik/ lot untuk produk Avanza 706-P dan 3570 detik/ lot untuk produk Fortuner Vista dapat berkurang menjadi 2700 detik/ lot untuk masing-masing produk. Selain itu kapasitas produksi untuk produk Avanza 706-P yang semula sebesar 3 lot/ hari dan produk Fortuner Vista sebesar 4 lot/ hari dapat meningkat menjadi 5 lot/ hari untuk masing-masing produk. Dengan demikian target produksi yang ditetapkan untuk kedua produk tersebut dapat tercapai.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | T Technology > T Technology (General) |
Divisions: | Faculty of Engineering > 23 Industrial Engineering Department |
Depositing User: | Perpustakaan Maranatha |
Date Deposited: | 22 Apr 2014 10:08 |
Last Modified: | 22 Apr 2014 10:08 |
URI: | http://repository.maranatha.edu/id/eprint/5411 |
Actions (login required)
View Item |