Usulan Pembentukan Sel Manufaktur Dengan Metode Rank Order Clustering (ROC) Untuk Meminimasi Ongkos Material Handling (Studi Kasus Di PT.Berdikari Metal And Engineering, Bandung)

Hartanto, Yafet ( 0323089 ) (2007) Usulan Pembentukan Sel Manufaktur Dengan Metode Rank Order Clustering (ROC) Untuk Meminimasi Ongkos Material Handling (Studi Kasus Di PT.Berdikari Metal And Engineering, Bandung). Undergraduate thesis, Universitas Kristen Maranatha.

[img]
Preview
Text
0323089_Abstract_TOC.pdf - Accepted Version

Download (227Kb) | Preview
[img]
Preview
Text
0323089_Appendices.pdf - Accepted Version

Download (1241Kb) | Preview
[img]
Preview
Text
0323089_Chapter1.pdf - Accepted Version

Download (26Kb) | Preview
[img] Text
0323089_Chapter2.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (193Kb)
[img] Text
0323089_Chapter3.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (130Kb)
[img] Text
0323089_Chapter4.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (111Kb)
[img] Text
0323089_Chapter5.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (841Kb)
[img]
Preview
Text
0323089_Conclusion.pdf - Accepted Version

Download (27Kb) | Preview
[img] Text
0323089_Cover.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (82Kb)
[img]
Preview
Text
0323089_References.pdf - Accepted Version

Download (12Kb) | Preview

Abstract

PT. Berdikari Metal and Engineering merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur. Perusahaan ini menghasilkan berbagai macam komponen sepeda motor secara kontinu, yang kemudian disalurkan kepada customernya, terutama pada Astra Honda Motor. Tata letak awal pada perusahaan tersebut belum memperhatikan urutan proses, sehingga terjadi aliran material yang kurang teratur yang menyebabkan jarak perpindahan material yang cukup jauh. Jarak yang cukup jauh ini menyebabkan waktu perpindahan material menjadi lama. Permasalahan tersebut dapat diselesaikan dengan salah satu cara yaitu membentuk tata letak usulan melalui pendekatan Group Technology. Dengan pendekatan tersebut diperoleh sel-sel manufaktur yang didapatkan dengan metode Rank Order Clustering. Tujuan penerapan metode ini yaitu membentuk kelompok komponen dan mesin ke dalam sel-sel manufaktur yang didasarkan pada proses produksi setiap komponen, yang pada akhirnya dapat membuat aliran material menjadi lebih teratur, sehingga menghemat jarak serta ongkos material handling. Algoritma ini dikembangkan oleh King pada tahun 1980. Metode tersebut akan menghasilkan suatu tata letak usulan di PT. Berdikari, dimana sel yang terbentuk dari tata letak usulan tersebut ada 3 buah sel manufaktur. Setiap sel memiliki kelompok komponen dan kelompok mesin yang berbeda-beda. Sel 1 terdiri dari mesin coiler P160T, coiler P110T, P110T, P80T, P35T, dan mesin bor, dengan komponen di dalamnya terdiri dari Bracket Engine 4 no 1, Bracket Engine 3 no 1, Bracket Stop Switch no 1, Rivet Round no 1, Main Stand 2 no 1, Bracket Engine 4 no 2, Bracket Engine 3 no 2, Bracket Stop Switch no 2, Rivet Round no 2, Main Stand 2 no 2, Join Rod Brake, Pedal All/ R, Pedal All/ L, dan Stang Pedal. Sel 2 terdiri dari mesin heading, mesin cutting, dan mesin threat, dengan komponen di dalamnya terdiri dari Guide no 1, Guide no 2, dan Rod. Sel 3 terdiri dari mesin mig welding, mesin spot welding, dan mesin gerinda, dengan komponen di dalamnya terdiri dari Bracket Engine NO 1, Bracket Engine NO 2, Rod Brake, dan Pedal Gear Change. Dari hasil sel yang telah terbentuk itu aliran material akan menjadi lebih terfokus di dalam sel dan lebih teratur. Jarak perpindahan material pun menjadi lebih kecil, yang pada awalnya sebesar 1355,3 m/ hari menjadi 1032,25 m/hari, sehingga didapatkan penghematan jarak sebesar 265 m/ hari atau sebesar 19.55%. Ongkos material handling juga mengalami penghematan, yang pada awalnya sebesar Rp.2.122.423/ tahun menjadi Rp. 1.616.504/ tahun, sehingga penghematannya sebesar Rp. 505.919/ tahun. Selain itu manfaat lain yang bisa diperoleh yaitu adanya penghematan waktu, sehingga bisa dikonversikan ke dalam penambahan produk semua komponen, dan akan meningkatkan profit untuk semua komponen sebesar Rp. 15.225/ hari atau setara dengan Rp. 4.567.500/ tahun. Sedangkan ongkos relayout yang dibutuhkan sebesar Rp. 21.400.000. Jadi payback period untuk ongkos relayout tersebut selama 4.21 tahun.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: T Technology > T Technology (General)
Divisions: Faculty of Engineering > 23 Industrial Engineering Department
Depositing User: Perpustakaan Maranatha
Date Deposited: 19 Nov 2013 09:02
Last Modified: 19 Nov 2013 09:02
URI: http://repository.maranatha.edu/id/eprint/4598

Actions (login required)

View Item View Item