Pengukuran Beban Kerja Mental Dalam Upaya Meningkatkan Performansi Kerja Teller Di Bank "X" Cimahi Dengan Metode Subjective Workload Assessment Technique (SWAT)

IkaSari, Ratna ( 0223083 ) (2006) Pengukuran Beban Kerja Mental Dalam Upaya Meningkatkan Performansi Kerja Teller Di Bank "X" Cimahi Dengan Metode Subjective Workload Assessment Technique (SWAT). Undergraduate thesis, Universitas Kristen Maranatha.

[img]
Preview
Text
0223083_Abstract_TOC.pdf - Accepted Version

Download (41Kb) | Preview
[img]
Preview
Text
0223083_Appendices.pdf - Accepted Version

Download (338Kb) | Preview
[img]
Preview
Text
0223083_Chapter1.pdf - Accepted Version

Download (49Kb) | Preview
[img] Text
0223083_Chapter2.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (192Kb)
[img] Text
0223083_Chapter3.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (76Kb)
[img] Text
0223083_Chapter4.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (120Kb)
[img] Text
0223083_Chapter5.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (222Kb)
[img]
Preview
Text
0223083_Conclusion.pdf - Accepted Version

Download (42Kb) | Preview
[img] Text
0223083_Cover.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (40Kb)
[img]
Preview
Text
0223083_References.pdf - Accepted Version

Download (21Kb) | Preview

Abstract

Perkembangan zaman dan peningkatan persaingan yang terjadi di Indonesia memacu setiap perusahaan agar dapat mengikuti arus untuk ikut mensejajarkan usahanya dengan perusahaan lain. Salah satu perusahaan yang semakin berkembang adalah perusahaan yang bergerak di bidang ekonomi, yaitu bank. Sebagaimana yang diketahui, di Indonesia banyak sekali bank, baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri yang membuat semakin ketatnya persaingan. Bank “X” yang diteliti penulis terletak di kota Cimahi. Pelayanan yang diberikan oleh karyawan Bank “X”, khususnya bagian teller sangat menentukan kepuasan nasabah, karena pekerjaannya berhadapan langsung dengan nasabah. Dalam melakukan pekerjaannya, disamping membutuhkan kecepatan, ketelitian, teller dtuntut harus bersikap ramah. Hal ini menambah besarnya tanggung jawab pekerjaan bagian ini, sehingga menimbulkan beban mental yang tinggi. Berdasarkan pengamatan dan wawancara yang dilakukan penulis, didapatkan bahwa saat ini teller Bank “X” masih sering melakukan kesalahan pada saat bekerja. Kondisi seperti ini selain merugikan teller juga merugikan nama baik bank, misalnya kesalahan pada saat melakukan transaksi dengan nasabah, dimana teller kurang teliti menghitung uang yang diterima dari nasabah yang berakibat kurangnya uang yang diterima. Hal pertama yang dilakukan teller bila menghadapi masalah ini adalah menelpon nasabah kemudian menjelaskannya. Bila nasabah tidak mau menambah kekurangan, maka teller tersebut yang berkewajiban mengganti. Selain merugikan teller, hal tersebut juga mengurangi kredibilitas bank. Untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh Bank “X” tersebut, penulis melakukan pengukuran mengenai beban kerja mental yang dirasakan karyawan teller dengan menggunakan metoda Subjective Workload Assesment Technique (SWAT). Bila ternyata beban mental yang diterima tiap tellernya terlalu tinggi atau terlalu rendah, penulis memberikan usulan untuk meratakan beban kerjanya, agar setiap teller merasakan beban kerja yang sama. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan performansi kerja teller. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan beban kerja mental yang diterima teller setiap harinya tidak merata. Besar beban kerja yang diterima dipengaruhi oleh jumlah keramaian nasabah yang datang ke Bank, penugasan menjadi kolektor, tipe nasabah yang datang ke bank. Dari hasil pengukuran diketahui bahwa beban kerja teller dirasakan paling tinggi terjadi pada hari Jumat. Beban kerja dari hari Senin sampai Jumat yang dirasakan teller Diana adalah: 92.1; 44.3; 44.3; 92.1, teller Nico: 77.1; 44.3; 77.1; 44.3; 77.1, teller Gita: 85; 59.3; 44.3; 44.3; 85, teller Rini: 59.3; 59.3; 44.3; 59.3; 77.1 dan teller Nanik sebesar: 77.1; 44.3; 44.3; 44.3; 59.3; 77.1 . Upaya perancangan sistem usulan yang diberikan pada karyawan, dilakukan untuk meratakan dan mengurangi beban kerja teller sehingga jumlah kesalahan dapat diminimalisasikan. Upaya pertama yang diusulkan yaitu usulan pembagian tugas kolektor. Kedua, usulan pembagian tugas teller. Ketiga usulan untuk mengurangi beban kerja dengan mengadakan acara kebersamaan dan usulan kepada Bank agar memberikan bonus kepada karyawan yang tidak melakukan kesalahan selama satu periode (6 bulan) bisa berupa uang atau penghargaan.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: T Technology > T Technology (General)
Divisions: Faculty of Engineering > 23 Industrial Engineering Department
Depositing User: Perpustakaan Maranatha
Date Deposited: 29 Oct 2013 09:06
Last Modified: 29 Oct 2013 09:06
URI: http://repository.maranatha.edu/id/eprint/4489

Actions (login required)

View Item View Item