Implementasi Sistem SCADA Redundant (Studi Kasus: Proses Pengendalian Plant Temperatur Air)

Hermawan, Stefanie ( 0522041 ) (2010) Implementasi Sistem SCADA Redundant (Studi Kasus: Proses Pengendalian Plant Temperatur Air). Undergraduate thesis, Universitas Kristen Maranatha.

[img]
Preview
Text
0522041_Abstract_TOC.pdf - Accepted Version

Download (490Kb) | Preview
[img]
Preview
Text
0522041_Appendices.pdf - Accepted Version

Download (608Kb) | Preview
[img]
Preview
Text
0522041_Chapter1.pdf - Accepted Version

Download (111Kb) | Preview
[img] Text
0522041_Chapter2.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (355Kb)
[img] Text
0522041_Chapter3.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (620Kb)
[img] Text
0522041_Chapter4.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (334Kb)
[img]
Preview
Text
0522041_Conclusion.pdf - Accepted Version

Download (87Kb) | Preview
[img] Text
0522041_Cover.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (458Kb)
[img]
Preview
Text
0522041_References.pdf - Accepted Version

Download (90Kb) | Preview

Abstract

Perkembangan teknologi pada bidang otomasi memunculkan suatu sistem yang dapat mempermudah penggunaan PLC, yaitu sistem Supervisory Control And Data Acquisition (SCADA). Penggunaan SCADA pada beberapa PC dapat dibuat menjadi dua bagian yaitu sebagai server dan client. Fungsi server pada suatu plant/proses menjadi sangat penting bukan hanya karena menyediakan data bagi client, tetapi juga karena server terhubung langsung dengan plant yang dikontrolnya. Gangguan yang terjadi pada server dapat dihindari dengan membuat suatu sistem SCADA yang bersifat redundant dengan dua server yang memiliki fungsi yang sama pada satu proses. Pada sistem SCADA redundant bila komunikasi dengan salah satu server terputus maka server yang lain tetap dapat menjalankan fungsinya. Dalam SCADA redundant yang penting untuk dilakukan adalah menentukan IP komunikasi (PLC, server, dan client), mengatur dan menetapkan IP dengan server pada SCADA, serta membuat dan mengatur prioritas pada SCADA. Proses saling menggantikan fungsi saat terjadi gangguan pada server terjadi karena adanya prinsip prioritas pada SCADA. Saat server I mengalami gangguan, server II akan mengambil alih fungsi server I sebagai primary dan saat server I berfungsi kembali, server II akan kembali pada posisi standby. Pada percobaan Tugas Akhir ini, waktu rata-rata yang diperlukan pada saat perpindahan server II menjadi primary pada sistem SCADA redundant adalah 35 detik dan waktu rata-rata ketika server I terhubung kembali dengan sistem adalah 10 detik. Waktu rata-rata yang dibutuhkan ketika server II menjadi primary lebih lama dibandingkan saat server I terhubung kembali dengan sistem dan kembali menjadi primary karena server I sudah melakukan inisialisasi dahulu sebelumnya. Data temperatur yang dibaca oleh pengontrol sesuai dengan data yang dibaca oleh sensor Pt.100.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: SCADA, SCADA Redundant, PLC
Subjects: T Technology > TK Electrical engineering. Electronics Nuclear engineering
Divisions: Faculty of Engineering > 22 Electrical Engineering Department
Depositing User: Perpustakaan Maranatha
Date Deposited: 21 Aug 2013 09:42
Last Modified: 21 Aug 2013 09:42
URI: http://repository.maranatha.edu/id/eprint/3874

Actions (login required)

View Item View Item