Santoso, Dian Anggraini ( 0110122 ) (2005) Patogenesis Asma Bronkiale (Studi Pustaka). Undergraduate thesis, Universitas Kristen Maranatha.
|
Text
0110122_Abstract_TOC.pdf - Accepted Version Download (249Kb) | Preview |
|
|
Text
0110122_Appendices.pdf - Accepted Version Download (94Kb) | Preview |
|
|
Text
0110122_Chapter1.pdf - Accepted Version Download (147Kb) | Preview |
|
Text
0110122_Chapter2.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (2262Kb) |
||
Text
0110122_Chapter3.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (216Kb) |
||
|
Text
0110122_Conclusion.pdf - Accepted Version Download (104Kb) | Preview |
|
|
Text
0110122_Cover.pdf Download (163Kb) | Preview |
|
|
Text
0110122_References.pdf - Accepted Version Download (206Kb) | Preview |
Abstract
Saat ini, mekanisme yang paling populer yang mendasari patogenesis asma adalah proses inflamasi kronik saluran napas, dan penyebabnya adalah mekanisme imunogenik. Di pihak lain, berbagai penelitian menunjukkan bahwa inflamasi juga dapat disebabkan oleh gangguan kontrol sistem syaraf di saluran napas, yaitu terjadinya ketidakseimbangan antara jalur penghambat dan perangsang saluran napas, yang mungkin menjadi sebab mengapa pengelolaan asma belum sepenuhnya memuaskan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menyempurnakan pengetahuan mengenai patogenesis asma, sehingga pengelolaannya lebih bcrhasil. Ada dua jalur utama yang menyebabkan benda asing dapat menyebabkan inflamasi pada saluran napas yaitu: inflamasi imunogenik, melalui antigen yang berikatan dengan reseptor (antibodi) di permukaan sel mast sehingga menyebabkan terjadinya kaskade inflamasi dan inflamasi neurogenik melalui chemical irritant yang berikatan dengan chemical irritant receptors syaraf sensoris yang selanjutnya melepaskan substance P (SP) dan neuropeptida inflamasi lainnya. Di antara keduanya terjadi interaksi yang disebut neurogenic switching, yaitu bila terjadi inflamasi di satu tempat, mediator/neuropeptida yang dilepaskan akan merangsang timbulnya impuls sensoris yang kemudian menuju susunan syaraf pusat, selanjutnya melalui syaraf perifer menyebabkan inflamasi di tempat lain. Sebagai kesimpulan, patogencsis asma disebabkan oleh suatu proses inflamasi kronik yang dasarnya imunogenik dan atau neurogenik sehingga asma lebih tepat diklasifikasikan sebagai asma imunogenik dan asma neurogenik. Untuk mengelola asma secara sempurma, perlu diperhatikan kedua mekanisme tersebut.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Depositing User: | Perpustakaan Maranatha |
Date Deposited: | 30 May 2013 10:09 |
Last Modified: | 09 Aug 2017 04:07 |
URI: | http://repository.maranatha.edu/id/eprint/3556 |
Actions (login required)
View Item |